-
Kawasan Mandalika di Nusa Tenggara Barat (NTB) bakal memiliki Sirkuit MotoGP. Pembangunannya sudah memasuki tahap awal berupa pembuatan jalan dasar untuk lintasan balap.
Sirkuit MotoGP Mandalika dinilai dapat menjaring wisatawan untuk masuk ke Mandalika. Bahkan, potensi pemasukannya pun besar mulai dari sponsorship sampai hak siar televisi.
Pembangunan sirkuit untuk kuda balap ini pun hanya menelan dana di bawah Rp 1 triliun. Simak informasi lengkapnya hanya di detikcom.
Direktur Utama Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) Abdulbar M. Mansoer menyebutkan bahwa proyek sirkuit ini menelan biaya Rp 800 miliar, namun jumlahnya belum pasti. Yang sudah pasti dana sudah keluar Rp 122 miliar untuk membuat jalan dasarnya. Biaya membangun sirkuit ini bersumber dari dana ITDC sendiri.
"Fase satunya ini Rp 122 miliar, panjangnya 4,3 km, paket dua saya kasih range aja ya karena belum ada resminya, itu antara Rp 650 miliar sampai Rp 700 miliar. Jadi total investasi nggak sampai Rp 1 triliun, paling Rp 800an miliar," kata Abdulbar di bilangan Jakarta Pusat, Kamis (17/10/2019).
Buat kawasan pendukungnya, Abdulbar menyebutkan Vinci Construction Grands Project dari Prancis yang akan mengembangkannya. Investasi senilai US$ 1,3 miliar alias Rp 18,2 triliun (kurs Rp 14.000) dikucurkan untuk membangun hotel, balai pertemuan, rumah sakit, sampai pusat perbelanjaan di sekitar sirkuit.
"Kita kan sirkuit saja, kalau hotel dan lain itu investor. Sudah masuk US $1,3 miliar, mereka akan bangun hotel dan kawasan pendukungnya kayak mall, dan sebagainya, investor dari Prancis, itu Vinci," ucap Abdulbar.
Abdulbar mengatakan sampai saat ini sedang dalam proses pembangunan lintasan atau trek sirkuit. Pembangunan lintasan diawali jalan dasar yang dilakukan sejak September 2019. Sejauh ini progresnya sudah 30% dan ditargetkan rampung Januari 2020.
"Jadi ini ada dua bagian sirkuit, untuk lapisan ground dasar yang di bawah sedang kita bangun," kata Abdulbar.
Kemudian, setelah pembangunan jalan dasar selesai, tahap berikutnya adalah melapisi jalan dasar dengan aspal khusus sirkuit motoGP. Dia mengatakan pengaspalan sirkuit akan dilakukan bersama PT Waskita Karya, rencananya pengerjaan itu dipatok paling lama 16 bulan.
"Sekarang ini kita sudah teken Head of Agreements dengan Waskita Karya dia akan jadi partner kita bangun top layer 12-16 bulan selesai, awal Januari kita mulai untuk pelapisan," kata Abdulbar.
Pemasukan dana dari sponsor diperkirakan membanjiri perhelatan kelas dunia ini, mulai dari biaya broadcasting penayangan televisi, pabrikan motor, sampai ke penggunaan nama untuk gelaran MotoGP di Indonesia.
"Dari mana nggak bisa untung, kita dapat broadscasting seluruh dunia bisa banyak masuknya. Belum lagi sponsor, pabrikan motor di sini itu ada Kawasaki, Honda, Yamaha, Suzuki bisa sponsorin kita. Lalu, kedua Pertamina misalnya kalau dia masuk nama Pertamina MotoGP'," ungkap Abdulbar di kawasan Jakarta Pusat, Kamis (17/10/2019).
"Berapa miliar itu dia (Pertamina) kasih per tahun, buat Asian Games aja yang rugi tok, dia kasih Rp 250 miliar," ucapnya.
Dia meminta semua pihak jangan berpikir soal gelaran balapnya saja. Diadakannya MotoGP Mandalika juga bisa menyedot banyak wisatawan mancanegara yang bisa menambah devisa.
"Makanya ini harus dipikir jangan keuntungan bisnis aja, liat dong ini bisa undang devisa dari wisatawan. Ini kan kita mau kelola kawasan, nggak MotoGP nggak rugi," tegas Abdulbar.