"Jadi bagaimana terus kita bisa menurunkan kemiskinan, mengurangi kesenjangan, memperbaiki fasilitas umum dan fasilitas masyarakat seperti infrastruktur sampai ke pelosok," kata dia ditemui di Kompleks Istana Negara, Jakarta, Jumat (18/10/2019).
Berikutnya adalah PR dalam hal mengumpulkan penerimaan negara dan bagaimana membelanjakannya secara efektif.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sri Mulyani juga menceritakan kesannya soal ritme kerja Jokowi yang terbilang cepat. Sebagai pembantunya di Kabinet Kerja, tentu Sri Mulyani harus mengimbanginya.
Baginya tak ada kata tidak bisa ketika Jokowi sudah memberikan perintah. Ketika diberikan instruksi dirinya harus selalu siap.
"Ya kalau beliau ingin cepat kan kita juga pertama harus mengatakan iya dulu karena kalau bilang 'wah nggak bisa' itu kan malah bikin masalah ya. Jadi iya dulu terus kemudian kita lihat persoalannya ada di mana," ujarnya.
Saat ada sebuah masalah, lanjut Sri Mulyani ketika presiden menginginkan besok pagi atau seminggu lagi, atau sebulan harus beres, bagaimana caranya harus bisa dikerjakan.
"Saya rasa bagus sih karena saya rasa juga masyarakat selalu ingin pemerintah itu bisa menyelesaikan masalah secara cepat walaupun nggak semua masalah segera selesai," tambahnya.
(toy/fdl)