Jakarta -
Dua bandara di Jawa Tengah sedang ditingkatkan kapasitasnya mulai dari landasan pacu hingga terminal. Keduanya adalah Bandara Ngloram di Blora dan Bandara Dewadaru di Jepara.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyebut dua bandara ini ditingkatkan karena memiliki potensi penumpang cukup banyak. Mulai dari wisatawan hingga pebisnis.
Total biaya meningkatkan kapasitas Bandara Ngloram dan Bandara Dewadaru menelan Rp 142 miliar. Baca selengkapnya di sini:
Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub Polana Pramesti menyampaikan bahwa bandara ini akan didanai APBN pembangunannya. Di APBN 2020 untuk Bandara Ngloram butuh Rp 76 miliar sedangkan Bandara Dewadaru Rp 11 miliar.
"Pembiayaan dengan APBN ya di tahun 2020 itu Ngloram Rp 76 miliar dan sisanya Karimun Jawa (Bandara Dewadaru) itu Rp 11 miliar ya, buat 2020 itu," kata Polana ditemui di tempat yang sama.
Lalu untuk tahun ini dalam membebaskan lahan bandara, Kemenhub mengeluarkan Rp 55 miliar untuk dua bandara ini. Rp 46 miliar untuk Bandara Ngloram sisa Rp 9 miliarnya untuk Bandara Dewadaru.
Total anggaran yang dikeluarkan Kemenhub untuk dua bandara ini sebesar Rp 142 miliar. Untuk bandara Ngloram Rp 122 dan untuk Bandara Dewadaru Rp 20 miliar.
Menteri Perhubungan Budi Karya menyebut bahwa landasan pacu kedua bandara ini akan diperpanjang hingga 1.600 meter, sehingga pesawat ATR72 bisa mendarat. Menurutnya saat ini di kedua bandara hanya digunakan untuk pesawat sewa yang berbadan kecil saja.
"Kita mau buat dengan panjang 1.600 meter (runwaynya) yang di Ngloram, yang di Karimun Jawa (Dewadaru) sekarang sudah 1.200 tapi nanti 1.600 meter juga," kata Budi Karya.
"Artinya ATR 72 itu bisa terbang ke sana, sementara ini nggak bisa, cuma pesawat chartered aja," lanjutnya.
Selain perpanjang lintasan pacu, nantinya bandara ini pun akan dipercantik. Budi Karya mengatakan sudah ada sayembara yang dilakukan untuk desain bandara.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyatakan letak dua bandara ini cukup strategis. Bandara Dewadaru misalnya, yang letaknya strategis dengan wisata di Pulau Karimun Jawa.
"Daerah itu pasti penuhi kritetia bagi satu syarat untuk dibangunnya bandara misal ada jarak, populasi, lebih khusus lagi ada potensi daerah. Kayak di Karimun jelas itu daerah wisata pemerintah berikan dukungan untuk wisata, agar pariwisatanya ada pemanfaatan maksimal," kata Budi Karya, di Hotel Borobudur, Jumat (18/10/2019).
Lalu Bandara Ngloram di Blora disebut Budi Karya dekat dengan Blok Cepu penghasil minyak. Diharapkan konektivitas para pebisnis dan investor lebih mudah ke sana.
"Ngloram itu adalah daerahnya dekat dengan penghasil minyak ya, traffic di situ tinggi sekali pasti membantu kemudahan investor yang mau ke Cepu, Blora," kata Budi Karya.
Halaman Selanjutnya
Halaman