Selain CEO dan Founder Gojek, siapakah Nadiem Makarim?
Dikutip dari detikInet, Nadiem berasal dari keluarga terpandang. Ayahnya, Nono Anwar Makarim seorang aktivis dan pengacara terkemuka keturunan Minang dan Arab.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Bos Gojek ke Istana, Bakal Jadi Menteri Apa? |
Kemudian, ia masuk ke Brown University, sebuah kampus di Rhode Island, Amerika Serikat. Tak berhenti sampai di situ, ia melanjutkan kuliah pasca sarjana di Harvard Business School dan meraih gelar Master of Business Administration.
Kembali ke Indonesia, Nadiem sempat bekerja sebagai konsultan sebelum mendirikan Go-Jek. Ia pernah mengaku memang gemar menggunakan layanan ojek untuk menembus kemacetan Jakarta.
Terbersit di pikirannya untuk memudahkan penumpang dan pengojek terhubung dengan aplikasi smartphone. Dan lahirlah aplikasi Go-Jek pada awal tahun 2015.
Menurutnya, Go-Jek punya tujuan mendorong perubahan agar sektor transformasi sektor informal seperti ojek agar yang tadinya bekerja serabutan dengan pendapatan yang tidak menentu bisa beroperasi secara profesional dengan pendapatan lebih baik.
Dibentuk hampir satu dekade lalu, perusahaan rintisan yang dibangun oleh Nadiem kini telah menjadi Decacorn, sebuah julukan bagi startup yang memiliki valuasi di atas US$ 10 miliar.
Baca juga: Pencetus Ojek Online Itu Merapat ke Istana |
Sepak terjang Gojek pun tak cuma di dalam negeri, aplikasi ini tengah berupaya ekspansi ke Malaysia, yang sebelumnya sukses merambah bisnis ke Singapura, Vietnam dan Thailand.
Keberhasilan Gojek membuat Nadiem disebut-sebut salah satu orang terkaya di Indonesia. Berdasarkan laporan Globe Asia pada pertengahan tahun lalu, dia kabarnya berharta US$ 100 juta. Hal itu membuatnya berada di urutan 150 dalam daftar tokoh-tokoh terkaya di Indonesia.
(hns/hns)