Dalam catatan detikcom, Erick Thohir lahir di Jakarta, 30 Mei 1970 dan menyelesaikan studinya di Glendale College, California, AS dan menerima gelar Associate of Arts. Dia kemudian menerima gelar Bachelor of Arts American College, California dan menerima gelar MBA dari National University, California, USA.
Dalam perjalanan karirnya, Erick mulai berbisnis di sektor makanan, yakni restoran dengan merek Hanamasa dan Pronto pada awal 1993-1998. Bisnis tersebut merupakan salah satu warisan bisnis dari ayahnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Singkat cerita, pada 1996-1997, Erick mendirikan perusahaan trading mulai dari semen, pupuk, beras, kapur, dan bahan kebutuhan lainnya.
Perjalanan bisnis mereka terbilang sukses. Hal itu didukung oleh Lutfi yang pandai melobi, Erick yang pandai berdagang, Wisnu yang pandai berhitung, serta Harry yang pintar mencari peluang, sehingga membuat bisnis mereka berjalan beriringan.
Sekitar 2000, Erick bersama Lutfi merambah bisnis media, diawali dengan membeli perusahaan billboard dan radio, hingga media cetak seperti Republika dan Golf Digest yang merupakan perusahaan di bawah Mahaka Media.
Di Republika, kepemilikan saham mayoritas Erick Thohir sebesar 61%, Lutfi 20%, dan sisanya publik. Pada gilirannya, pengusaha Rosan P. Roeslani juga ikut membeli lewat Recapital.
Mulai dari situ, bisnis media yang dipegang Erick bertumbuh di bawah bendera Mahaka, mulai dari koran, radio, online, dan Alif TV. Saat ini, Erick punya dua bendera, Mahaka Media dan Alif. Mahaka Media untuk media dan Alif untuk entertainment company.
Erick memimpin PT Mahaka Media Tbk sebagai Direktur Utama hingga 2008, kemudian menjabat sebagai Komisaris PT Mahaka Media Tbk sejak Juni 2010 dan saat ini menjabat sebagai Komisaris Utama PT Mahaka Radio Integra Tbk sejak 2015.
Tidak hanya tertarik pada bisnis, Erick juga dikenal akan ketertarikannya pada bidang olah raga. Pada 2013, Erick pun merambah ke sektor olahraga dengan mengambil alih mayoritas kepemilikan saham Inter Milan dari tangan Massimo Moratti. Namun kepemilikan ini hanya bertahan selama sekitar 3 tahun. Pada 2016 Erick Thohir memutuskan untuk menjual saham miliknya kepada perusahaan asal China.
Pada 2004-2006 ia menjabat sebagai Presiden PERBASI (Persatuan Bola Basket Indonesia). Dia kemudian terpilih sebagai Presiden SEABA (Asosiasi Bola Basket Asia Tenggara) selama 3 periode sejak 2006. Pada tahun 2014 ia diangkat sebagai Anggota Dewan Pusat FIBA (Federasi Bola Basket Internasional).
Dalam pelaksanaan Asian Games pada 2018 lalu di Indonesia, Erick Thohir juga didapuk sebagai Ketua Panitia Pelaksana Asian Games (INASGOC). Dia dinilai berhasil dan sukses membawa Indonesia menjadi tuan rumah pada ajang olahraga internasional tersebut.
Dari keberhasilannya di Asian Games, Erick Thohir yang dekat dengan dengan Presiden Jokowi tersebut kemudian percaya untuk menjadi Ketua Tim Sukses Jokowi-Ma'ruf Amin dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019. Erick Thohir juga dinilai berhasil untuk membantu Jokowi-Ma'ruf Amin menang dalam Pilrpes.
Kini Pilpres telah berakhir. Jokowi dan Ma'ruf Amin telah resmi dilantik sebagai Presiden dan Wakil Presiden periode 2019-2024. Erick Thohir pun dipanggil ke Istana hari ini. Akan jadi menteri apa Erick Thohir nanti?
(fdl/fdl)