Jakarta -
Trade Expo Indonesia (TEI) tahun 2019 ditutup dengan kabar gembira. TEI sendiri telah dilaksanakan pada Rabu (16/10/2019) hingga Minggu (20/10/2019) di ICE - BSD City, Tangerang Selatan.
Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Dody Edward mengungkapkan bahwa TEI ke-34 ini sukses meraup USD 9,30 miliar (Sekitar Rp 130 triliun) atau meningkat 9,6 persen dibandingkan capaian tahun lalu yang sebesar USD 8,49 miliar (Sekitar Rp 118,8 triliun).
"Perolehan tersebut merupakan hasil penghitungan hingga hari ini (Minggu 20/10/2019), pukul 13.00 WIB. Transaksi tersebut masih akan terus bertambah, mengingat beberapa buyers terus melakukan negosiasi dan kunjungan ke produsen. Transaksi di lantai pameran pun masih akan berlangsung hingga akhir hari ini. Untuk itu, kita patut berbangga atas capaian TEI tahun ini," ujar Dody, Minggu (20/10/2019) kemarin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Secara keseluruhan, TEI tahun ini memang mengalami peningkatan bila dibanding dengan tahun lalu. Untuk jumlah peserta pameran (exhibitor), tercatat sebanyak 1.500 perusahaan ikut berpartisipasi tahun ini. Jumlah tersebut meningkat 29,3 persen dibanding tahun lalu dengan 1.160 perusahaan. Dari jumlah peserta tahun ini, tercatat 295 pelaku usaha dari 34 provinsi di Indonesia mengisi Paviliun Pangan Nusantara.
Untuk jumlah pengunjung, TEI tahun ini mengalami peningkatan jumlah pengunjung sebesar 15,8 persen bila dibanding tahun lalu. Tahun lalu tercatat sebanyak 33.333 pengunjung, sedangkan tahun ini 38.590 pengunjung. Dari jumlah tersebut, buyers tercatat sebanyak 5.293 orang telah hadir dari 135 negara.
Menjelang penutupan TEI, Dody Edward memberikan apresiasi tinggi kepada seluruh pihak yang telah berpartisipasi dan mendukung penuh pelaksanaan TEI. Mulai dari Kementerian/Lembaga terkait, pemerintah daerah, perwakilan RI di luar negeri, para pelaku usaha, asosiasi, UKM, pihak penyelenggara, dan media.
"Seperti tahun lalu, pada TEI ke-34 tahun ini kembali terlihat aktualisasi sinergitas antarkementerian. Hal ini dibuktikan dengan realisasi melebihi perolehan tahun lalu. Sinergi, koordinasi, kolaborasi antara pemerintah dan pelaku usaha dalam peningkatan ekspor nasional akan terus kita tingkatkan di masa mendatang," ujar Dody.
Pameran tahunan yang mempertemukan produsen dengan investor global ini dimanfatkan juga pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) untuk mendapat pasar baru.
Beragam produk buatan Indonesia berlomba-lomba memikat para peserta ajang tahunan berskala internasional tersebut. Wajar saja, acara rutin Kementerian Perdagangan Republik Indonesia ini kerap didatangi pembeli dari kalangan importer dan distributor kelas kakap baik dari dalam maupun luar negeri.
Rini Kartika, Pemilik Kembang Tjelup asal Yogyakarta mengaku mendapat beberapa peminat dari luar negeri. Produk aksesoris dan fashion bertema lokal dan ramah lingkungan buatannya diklaim berhasil memikat pengunjung TEI baik dari dalam maupun luar negeri.
"Sudah ada pengunjung dari Namibia dan Eropa yang minta proposal dan penawaran produk Kembang Tjelup selama pameran. Kita akan lanjutkan prosesnya dulu, semoga bisa deal," jelas Rini.
Hal yang sama dirasakan Inin Silviana Nurul Hadi, Pemilik Kilisuci Batik mengaku telah mendapat calon pembeli potensial dari dalam dan luar negeri sepanjang perhelatan TEI 2019.
"Sudah ada yang beli buat sampel dari Kedutaan Besar Nigeria dan Zimbabwe. Saya tawarkan produk yang akan laku di Negara mereka kira-kira apa supaya barang yang dibeli dari sini harus laris, paling diminati bentuknya topi dan pashmina. Tapi ini kan masih sampel, kalau bisa kerjasama nilai transaksinya pasti lumayan besar," ungkap Inin.
"Kami sangat berterima kasih kepada Bank BRI karena telah mengajak kami ikut berpartisipasi di acara ini. Banyak manfaat yang bisa kami dapatkan selama mengikuti pameran ini selain pembeli potensial dari dalam dan luar negeri kami juga mendapat wawasan terkait bisnis secara lebih luas," ungkap Rini.
Inin dan Rini merupakan UMKM binaan Rumah Kreatif BUMN dan program Indonesia Mall dari Bank BRI. Indonesia Mall dibangun melalui kerja sama BRI dengan e-commerce untuk mendorong UMKM go-online yang berhasil membuka pasar UMKM binaan dari yang tadinya hanya terbatas di wilayahnya menjadi lebih luas ke seluruh Indonesia bahkan hingga ke pelosok.
Produk-produk unggulan dari UMKM mitra binaan BRI dapat langsung dibeli di e-commerce rekanan seperti Qoo10, Tokopedia, Shopee, Bukalapak, Blanja.com dan Blibli.com.
Bagi Inin, menjual produk ke luar Indonesia bukanlah hal baru. Produk Kilisuci Batik sendiri telah dipasarkan ke beberapa Negara lain seperti Australia, Afrika Selatan, Nigeria, China dan Negara
lain.
"Untuk ekspor tentu ada standar yang harus dipenuhi. Kita semua kan ingin naik kelas dari kelas UMKM lokal ke kelas dunia jadi peningkatan kualitas produk dan manajemen kita harus dilakukan, Indonesia Mall memberikan berbagai fasilitas supaya kita bisa naik kelas," tambahnya.
Indonesia Mall memang menyediakan berbagai macam aktivitas pelatihan, pengembangan dan pendampingan bagi UMKM binaannya secara gratis.
Program ini memulai aktivitasnya pada bulan Oktober tahun 2018 yang diisi dan pesertanya telah mencapai lebih dari 150 UMKM.
Akses permodalan pun disediakan Bank BRI kepada UMKM binaan dengan lebih mudah supaya tidak terbentur modal ketika mendapat pesanan dalam jumlah besar.
Bahkan, Bank BRI pun membuka peluang 'beasiswa' bagi UMKM binaannya yang memiliki kesempatan unjuk gigi di pameran di Negara lain.
Sebelumnya, Bank BRI telah memberangkatkan dua UMKM binannya, Kilisuci Batik dan UniAde ke China-ASEAN Expo (CAEXPO) di Nanning International Convention and Exhibition Centre.
"Kemarin saya baru pulang dari Nanning China buat ikutan event CAEXPO yang disponsori Indonesia Mall juga. Di sana saya tidak hanya pameran produk, tapi juga melakukan pertemuan berupa business matching, regional meeting dan berbagai aktivitas yang disediakan penyelenggara di sana. Ada juga pembeli siap bekerjasama dan sekarang masih dalam proses jadi belum bisa disebutkan angka pastinya, tapi karena secara kuantitas kalau dengan eksportir dalam skala besar jadi nilai transaksinya nanti akan menyentuh angka miliaran rupiah" jelas Inin di sela perhelatan TEI 2019.
Halaman Selanjutnya
Halaman