Demikian disampaikan Dahlan lewat laman pribadinya disway.id seperti dikutip detikcom, Kamis (24/10/2019).
"Tentu ESDM menjadi incaran banyak politisi. Tapi dipilihnya Arifin Tasrif sangat tepat," ujar Dahlan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terlebih, Arifin merupakan mantan Direktur Utama PT Pupuk Indonesia.
"Hubungannya dengan Jepang sangat baik. Ia kini masih duta besar Indonesia di Jepang. Kemampuan manajerialnya luar biasa. Ia adalah Dirut Petrokimia Gresik yang kemudian menjadi Dirut Holding Pupuk Indonesia," kata Dahlan.
Lanjut Dahlan, Arifin merupakan sosok yang memahami persoalan energi nasional.
"Dalam jabatannya itu ia membeli perusahaan asing --menjadi perusahaan nasional. Tanpa banyak publikasi. Ia unggul dalam memanusiakan manusia. Ia tahu persoalan energi nasional," tambahnya.
Sebelum menjadi menteri, Arifin merupakan Duta Besar Indonesia untuk Jepang di KBRI Tokyo. Ia merupakan satu dari tujuh belas duta besar yang dilantik Jokowi pada 13 Maret 2017 lalu.
Sebelum menjadi duta besar, Arifin tercatat pernah menjadi Direktur Utama PT Pupuk Indonesia hingga 2015. Setelah itu, posisinya di perusahaan BUMN ini digeser oleh Aas Asikin Idat.
Sebelum menjadi bos holding pupuk, Arifin pernah menjabat sebagai Direktur Utama PT Pupuk Sriwijaya dan PT Petrokimia Gresik.
Adapun Arifin merupakan lulusan Institut Teknologi Bandung (ITB) jurusan Teknik Kimia. Ia lulus di tahun 1972.
(eds/eds)