CDS sendiri merupakan dukungan dana jaminan kepada operator jalan tol. Dana ini juga bisa dimanfaatkan jika penurunan tarif tol dikompensasikan dengan skema perpanjangan konsesi.
Penandatanganan fasilitas ini dilakukaan oleh Presiden Direktur IIF, Reynaldi Hermansjah dan Presiden Direktur PBTR, Supriyono. Turut menyaksikan acara penandatanganan adalah Direktur Utama PT Waskita Toll Road, Herwidiakto, perwakilan dari PT Sumber Mitra Jaya sebagai pemegang saham PBTR dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk sebagai Agen.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
IIF sendiri merupakan katalisator pembiayaan infrastruktur di Indonesia. Pihaknya mengaku siap mendukung upaya pemerintah Indonesia untuk mendorong pembangunan infrastruktur nasional.
Dia menjelaskan, CDS merupakan produk inovasi baru. Sebuah fasilitas pinjaman yang memungkinkan PBTR untuk tetap memenuhi kebutuhan dana tunai. Hal ini umum terjadi pada ruas jalan tol yang baru beroperasi dan diharapkan meningkat seiring dengan kenaikan volume pengguna ruas jalan tol.
Sekadar informasi, PT Waskita Toll Road (WTR) sendiri merupakan pemegang 60% saham di PBTR yang merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN). Ruas tol Pemalang-Batang, memiliki panjang 39,2 km, mulai beroperasi secara komersial pada Desember 2018 dengan nilai investasi sebesar Rp 7,497 Triliun.
Ruas ini melintasi tiga kabupaten di Jawa Tengah, yaitu Pemalang, Pekalongan dan Batang serta merupakan bagian dari Jalur Trans Jawa yang menghubungkan Jalan Tol Pejagan-Pemalang dan Jalan Tol Batang-Semarang.
Dengan beroperasinya ruas tol ini, diharapkan dapat meringankan beban lalu lintas di pantai utara Jawa, mempercepat rantai pasokan logistik dan mendukung pengembangan pariwisata khususnya di Jawa Tengah.
(das/ang)