Hal itu disampaikan oleh Kepala BPJT Kementerian PUPR Danang Parikesit dalam diskusi bersama Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia bertajuk 'Integrasi dan Konektivitas Menjadi Kunci Untuk Menarik Swasta Berinvestasi Di Jalan Tol'.
"Sampai hari ini kita memperkirakan sampai akhir tahun ini kita perkirakan yang operasi (mendekati) 2.200 km," kata dia di Menara Kadin, Jakarta, Selasa (29/10/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Danang bilang, dalam lima tahun terakhir tol baru yang telah dibangun sekitar 1.500 km. Angka tersebut memang belum semuanya beroperasi, namun menurutnya itu capaian yang positif dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
"Jadi kalau kita mulai lihat histori ini 'wah ini nggak ada apa-apanya dibandingkan China' tapi kita selama puluhan tahun hanya sampai 700 km sehingga prestasi yang luar bisa dicapai selama lima tahun terakhir ini dibangun hampir 1.500 km," katanya.
Target sebelumnya, tol yang beroperasi sampai akhir tahun adalah 1.852 km. Namun per akhir Mei 2019, panjang tol beroperasi baru mencapai 985 km.
Jika dihitung sejak pertama kali jalan tol beroperasi di Indonesia, per akhir Mei 2019 total panjang tol yang sudah beroperasi di Indonesia tercatat baru 1.733,7 km. Terdiri dari 748,7 km sebelum era Presiden Jokowi dan 985 km dalam lima tahun terakhir. Artinya, ada sisa sekitar 450 km lagi yang harus dikejar pengoperasiannya sampai akhir 2019 jika ingin mengejar target 2.186 km tersebut.
"Kita perkirakan (mendekati) 2.200 km yang beroperasi pada kuartal 4 tahun ini," sebutnya.
(eds/eds)