Sebelumnya, perusahaan telah dikabarkan oleh Reuters kalau mereka akan melakukan listing pada awal November. Namun Aramco, dalam tanggapannya atas pertanyaan Reuters, mengatakan kalau itu hanyalah rumor. Waktu pasti pelaksanaan IPO akan bergantung pada kondisi pasar dan keputusan pemegang saham.
"Tidak mengomentari rumor atau spekulasi. Perusahaan terus terlibat dengan pemegang saham dalam kegiatan kesiapan IPO. Perusahaan siap dan waktunya akan tergantung pada kondisi pasar dan pada saat yang dipilih pemegang saham," Jelas Aramco sebagaimana dikutip dari Reuters, Selasa (29/10/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Induk Google Kabarnya Mau Beli Fitbit |
Melansir dari Reuters, Selasa (29/10/2019), Gubernur Dana Investasi Publik (PIF) dan ketua dewan direksi Aramco Yassir Al-Rumayyan berbicara di sebuah panel pada konferensi di Riyadh kalau Aramco akan mulai berlangganan untuk investor dalam penawaran umum perdana pada 4 Desember mendatang.
Aramco akan mengumumkan harga transaksi saham pada 17 November mendatang. Nantinya perusahaan ini akan mulai berdagang di pasar saham lokal, Tadawul, pada 11 Desember.
Perusahaan minyak asal Arab ini berencana untuk melayangkan 1% hingga 2% sahamnya di bursa efek Arab Tadawul. Diperkirakan harga saham tersebut mencapai lebih dari US$ 20 miliar (sekitar Rp 280 triliun), dimana nilai valuasi Aramco diharapkan dapat mencapai US$ 2 triliun.
Meski demikian nilai valuasi US$ 2 triliun ini banyak dipertanyakan oleh beberapa pemodal dan pakar industri. Keraguan ini timbul karena hingga saat ini sudah banyak negara yang telah mempercepat upaya mereka untuk mengalihkan sumber energi utama mereka dari bahan bakar fosil. Hal ini dapat menyebabkan tekanan terhadap harga minyak dan merusak nilai ekuitas produsen (termaksud di dalamnya Aramco).
(dna/dna)