Dia pun menegaskan bawa persoalan data harus mengacu pada lembaga negara yang sah dan mengikat dengan undang-undang seperti Badan Pusat Statistik (BPS). Karena itu, kata Syahrul, tidak boleh ada satu lembaga atau kementerian yang saling mengeluarkan data.
Langkah Syahrul dalam menyelesaikan persoalan data mendapat apresiasi dari sejumlah kalangan. Tak terkecuali dari Menteri Pertanian periode 2014-2019 Andi Amran Sulaiman. Dalam acara serah terima jabatan beberapa waktu lalu, Amran mengatakan bahwa perbaikan itu sangat tepat karena bisa membawa sektor pertanian menjadi lebih kuat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara Gubernur Sulawesi Selatan, Nurdin Abdullah mengaku bangga melihat putra daerahnya mengisi pos Menteri Pertanian untuk masa bakti 5 tahun ke depan. Nurdin merasa yakin jika Syahrul mampu mewujudkan kedaulatan pangan.
"Sebagai masyarakat Sulsel, kami bangga putra daerah terbaik Sulsel dipercaya mengambil peran dalam membangun bangsa. Saya yakin ke depan beliau bisa membawa pertanian lebih baik kagi," katanya.
Sementara itu, Pengamat pertanian dari Universitas Nusa Cendana, Leta Rafael Levis megutarakan keyakinannya terhadap Syahrul yang ditunjuk Presiden Jokowi sebagai Menteri Pertanian. Menurut ya, Syahrul adalah sosok brilian yang bisa diandalkan untuk membawa Indonesia lebih maju di sektor pertanian.
"Pengalaman Syahrul sebagai Gubernur Sulawesi Selatan, seharusnya bisa memberikan energi positif bagi pembangunan pertanian. Artinya, dengan pengalamannya sebagai gubernur, tentu Syahrul tahu apa yang harus dilakukan pemerintah, dan petani dalam arti luas, untuk memajukan pertanian di Indonesia," tukasnya.
Sekedar diketahui, Syahrul merupakan putra daerah Sulawesi Selatan yang meniti karir dari Kepala Desa. Kemudian langkahnya meranjak ke Lurah, Camat, Bupati, Wakil Gubernur hingga dua periode Gubernur.
(dna/dna)