Corporate Secretary BIJB Arief Budiman menyatakan operator bus merugi karena kalah saing dengan bus Damri yang gratis. Masyarakat menurut Arief, lebih memilih Damri dibanding bus lain yang berbayar.
"Kebenarannya bahwa moda di sini memang belum menguntungkan, karena layanan Damri gratis masih menjadi pilihan masyarakat," ucap Arief saat dihubungi detikcom, Senin (4/11/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Umumnya, operator-operator bus ini masih mematok tarif menggunakan harga promo. Tarifnya mulai dari Rp 15 ribu hingga 100 ribu tergantung jauh dekat jarak tempuhnya.
Mereka membuka rute ke berbagai daerah, mulai dari Cirebon, Bandung, Tasikmalaya, Indramayu, Kuningan, Jatinangor, Sumedang, Majalengka, Maja, Kadipaten, Tonjong, Cikijing, Purwakarta, dan Rajagaluh.
Masih dari data yang dipaparkan Arief, trayek yang paling murah harga tiketnya adalah yang dibuka operator Arnes pada rute Kadipaten ke BIJB, dan Mekarsari yang membuka rute Majalengka-BIJB. Kedua rute tersebut hanya dipatok Rp 15 ribu per tiket.
Sedangkan untuk harga tertinggi yang mencapai Rp 100 ribu dipatok untuk rute Bandung-BIJB yang dibuka oleh Bhineka Shuttle, CTU Shuttle, dan MyTrans. Selain itu rute Tasikmalaya-BIJB yang dibuka CTU Shuttle juga dipatok Rp 100 ribu.
Sedangkan, untuk Damri yang memberikan tiket gratis hanya membuka rute ke Bandung, Cirebon, dan Kuningan.
(zlf/zlf)