.webp)
Penandatangan ini dilakukan oleh Basuri Tjahaja Poernama (BTP) selaku Direktur Utama PT. Jababeka Morotai dengan Komisaris dan pemilik RCR Development Group, CC-Yuh, di President Lounge, di lantai dasar Menara Batavia, Jakarta Pusat, Jumat (18/10) lalu.
Penandatangan ini menandakan bahwa dimulainya pembangunan sejumlah proyek properti di KEK Morotai. RCR Development akan mengembangkan lahan di wilayah KEK Morotai seluas 200 ha.
"Akhirnya kita ada realisasi investor besar yang masuk ke pulau Morotai untuk membangun suatu kawasan industri dan pariwisata yang luar biasa yang tentunya akan mendunia," ungkap BTP dalam keterangan tertulis, Senin (4/11/2019).
Rencana investasi ke depan akan dibangun sejumlah proyek properti, seperti perumahan real estate, hotel bintang lima atau empat, restoran atau cafe. Konsep hotelnya sendiri akan berbentuk kastil yang didukung, baik interior dan eksterior. Sementara konstruksi dijadwalkan akan dimulai pada tahun 2020.
"Kami juga akan membantu perizinan pembangunan dan pendirian perusahaan. Sehingga perusahaan bisa cepat memulai proyeknya," kata pria yang biasa dipanggil BTP ini.
BTP menambahkan kepercayaan RCR Development Group sampai berinvestasi di KEK Morotai menunjukkan bahwa KEK Morotai merupakan kawasan yang potensial dan sudah diakui oleh investor asing. Investor bisa mendapatkan balik modal ataupun keuntungan dalam waktu cepat.
 Foto: dok. Jababeka |
Sementara itu dari RCR Development Group tak sabar untuk segera membangun proyek di Morotai. Baginya, KEK Morotai bukan sekedar tempat yang indah tapi juga prospektif untuk menjadi tempat berbisnis.
"Saya sendiri sudah survei ke sana, dan saya melihat pemandangan dan lingkungan Morotai sangat sangat indah. Pemandangan di Morotai dari sisi keindahannya itu standar internasional, sudah bisa disamakan destinasi-destinasi wisata internasional, dan sangat penting pemerintah pusat menyelesaikan international airport dan bisa diterbangi oleh pesawat dari mana-mana, seperti Jakarta ke Morotai lalu ke China, Korea, Jepang, negara-negara di Asean dan lain-lain," ungkap CC -Yuh.
Nantinya, KEK Morotai akan dibuat destinasi wisata kelas dunia dengan hunian eksklusif nan nyaman. Selain itu, CC-Yuh juga akan mengembangkan 32 pulau kecil yang mengitari pulau Morotai dengan konsep menghubungkannya. Sehingga ekonomi di Pulau Morotai bisa tumbuh.
"Kami juga ingin mengembangkan ekonomi kelautan dengan konsep menghubungkan 32 pulau di sekitar hingga bisa menumbuhkan ekonomi. Dengan itu, saya sangat yakin berinvestasi di Morotai ini dan saya sudah ada beberapa perencanaan awal untuk proyek ini. Jadi, segera akan kita laksanakan," terangnya.
Adapun PT. Jababeka Morotai masih terbuka lebar kepada investor yang mau berinvestasi. Itu karena status KEK yang dimiliki Morotai ada dua, yaitu Pariwisata dan Industri. Sehingga masih banyak potensi bisnis yang bisa dikembangkan di KEK Morotai.
"Tentu, dengan status KEK akan memberikan banyak insentif bagi investor, mulai dari insentif pajak, fiskal, sampai kepabeanan, " kata BTP.
"Kami saat ini juga tinggal menunggu, aturan perubahan dari KEK yang tinggal ditandatangani pak Jokowi. Begitu selesai, makin banyak kemudahan dan keuntungan yang bakal didapat," tambah BTP.
Jika sudah ditandatangani, besaran dan jangka waktu pemberian fasilitas hanya didasarkan pada nilai investasi. Fasilitas pengurangan PPh (pajak penghasilan) yang didapat 100%. Hanya saja setiap besaran investasi tahunnya menjadi tetap.
Untuk investasi Rp 100-Rp 500 miliar selama 5 tahun. Investasi Rp 500 miliar-Rp 2,5 triliun selama 7 tahun. Investasi sebesar Rp 2,5-Rp 7,5 triliun selama 10 tahun. Investasi sebesar Rp 7,5-Rp 20 triliun selama 15 tahun. Sedangkan investasi lebih dari Rp 20 triliun mendapat fasilitas selama 20 tahun. Untuk mengetahui lebih detail investasi yang ada KEK Morotai, kunjungi https://www.jababekamorotai.com/invest/
(adv/adv)
