Lalu kira-kira siapa yang cocok memimpin salah satu bank terbesar di Indonesia itu?
Ekonom Senior Indef yang juga mantan Komisaris Bank Mandiri, Aviliani menilai ada beberapa nama sosok berasal dari internal yang berpeluang besar menjadi dirut. Ada dua nama, yakni Royke Tumilaar yang kini menjabat sebagai Direktur Corporate Banking dan Pahala N Mansury mantan direksi Bank Mandiri yang kini jadi Direktur Keuangan Pertamina.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara jika dipilih dari luar, Aviliani memprediksi akan diisi oleh Sulaiman yang kini jadi Wadirut Bank Mandiri. Namun menurutnya Bank Mandiri lebih baik memiliki pemimpin yang berasal dari internal perusahaan.
Aviliani sendiri memprediksi sosok yang paling kuat adalah Royke. Sebab menurutnya selain berasal dari internal, Royke memiliki pengalaman di bidang bisnis bank kredit dan treasury.
"Kalau di perbankan harus punya pengalaman paling penting 2, kredit sama treasury. Karena income yang paling besar dari situ," katanya.
PR yang Harus Dikerjakan
Aviliani mengatakan, siapapun sosok yang akan memimpin Bank Mandiri ada beberapa PR yang harus diselesaikan. Pertama Bank Mandiri sebagai bank nomor 2 terbesar di Indonesia sudah menjadi katalisator industri perbankan, sehingga harus terus dijaga kinerjanya.
"Karena begitu ada masalah dengan kinerjanya itu akan kena yang lain. Oleh karena itu untuk menjaga ke depan PR-nya satu menjaga performance karena ini merupakan indikator," tegasnya.
Kedua, siapapun dirutnya harus mampu membangun ekosistem bisnis Bank Mandiri. Sebab selama ini Bank Mandiri memiliki banyak jenis bisnis namun tidak bisa berjalan selaras. Ketiga Bank Mandiri harus mempercepat pengembangan fintech.
(das/ara)