Ketua Dewan Komisioner LPS Halim Alamsyah menjelaskan beberapa rencana kerja yang akan dilakukan LPS tahun depan.
Halim menjelaskan tahun depan LPS menargetkan bisa memiliki aset Rp 139,85 triliun yang terdiri dari kas Rp 42 miliar, investasi pada surat berharga Rp 136,49 triliun dan aset lainnya Rp 2,94 triliun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, LPS juga memiliki rencana kerja pengembangan infrastruktur Program Restrukturisasi Perbankan (PRP) hingga pengembangan teknologi untuk jangka waktu panjang.
"Rencana kerja strategis kita ada yang baru dan ada yang melanjutkan kerja tahun ini," ujar Halim di Gedung DPR Komisi XI, Rabu (6/11/2019).
Dia menambahkan, untuk pertama adalah pengembangan infrastruktur persiapan penyelenggaraan PRP yang diputuskan untuk ditunda tahun ini. Sehingga ini akan menjadi program lanjutan untuk tahun depan dengan melakukan persiapan.
"Drafnya sudah selesai tapi KSSK minta ditunda, mungkin karena kondisi perbankan kita," jelasnya.
Kemudian, yang kedua adalah pengembangan kebijakan dalam rangka penjaminan simpanan dan resolusi bank yang efektif dan efisien. Ketiga, optimalisasi recovery rate pinjaminan simpanan.
Selanjutnya, peningkatan kualitas data surveilans untuk mendukung kesiapan penjaminan dan resolusi bank. Kemudian, peningkatan hubungan kelembagaan dan layanan informasi publik.
Berikutnya LPS juga akan melakukan penguatan kapasitas SDM dan budaya kerja yang mendukung resolusi bank dan yang terakhir adalah pengembangan infrastruktur dan teknologi informasi untuk jangka panjang.
Baca juga: Kapan Bunga Bank Turun? LPS: Butuh Waktu |
(kil/fdl)