Deputi Gubernur BI Rosmaya Hadi menjelaskan, kondisi ekonomi global saat ini tengah tidak menentu dan bakal berlanjut. Hal itu disebabkan oleh perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China.
"Kita sama-sama tahu kondisi saat ini, kita menyadari global ada trade war yang rasanya roll dan sustain, antara Amerika dan China yang merambah Eropa, Jepang, dan seterusnya. Dan, kondisi geopolitik yg menyebabkan perekonomian berbagai negara terimbas," katanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Memang, Rosmaya melihat ada perkembangan di sisi ekspor karena didorong kenaikan harga nikel. Menurutnya, itu hanya bersifat sementara.
"Kita sama-sama tahu ekspor triwulan III ada perkembangannya adanya ekspor nikel, itu secara khusus kita lihat harga nikel kita lihat ada meningkat, ini bukan karena kebutuhan riil. Saya rasa ini antisipasi pelarangan ekspor. Kita harus waspadai itu," ungkapnya.
Hal yang menantang lainnya ialah kinerja manufaktur yang melemah di tengah transformasi yang sedang dilakukan pemerintah. Dia bilang ini harus menjadi perhatian karena berdampak pada investasi dan konsumsi.
"Kita lihat juga lemahnya kinerja sektor manufaktur di tengah sejumlah transformasi pemerintah dan akan menjadi perhatian kita karena dampaknya investasi dan konsumsi," paparnya.
(fdl/fdl)