Krayan merupakan sebuah wilayah di Kabupaten Nunukan yang berbatasan langsung dengan Malaysia. Luas wilayahnya hanya 183,5 kilometer persegi. Wilayah Krayan yang dihuni oleh suku Dayak Lundayeh dikelilingi oleh hutan hijau nan lebat.
Dijelaskan Camat Krayan Induk, Helmi Pudaaslikar, listrik dari Perusahaan Listrik Negara (PLN) mulai masuk di Krayan pada 2016 lalu. Saat itu, listrik hanya mampu menerangi selama 6 jam saja. Wilayah Krayan terbagi lagi menjadi 5 kecamatan yakni Krayan Induk, Krayan Barat, Krayan Tengah, Krayan Timur dan Krayan Selatan.
Saat ini, listrik sudah menerangi wilayah Krayan selama 24 jam di Krayan Barat, Krayan Timur dan sebagian Krayan Selatan.
"Masyarakat yang teraliri listrik di Krayan adalah desa-desa yang ada di Kecamatan Krayan Induk dan Kecamatan Krayan Selatan," kata Helmi saat ditemui detikcom.
Di wilayah Krayan Selatan terdiri dari 13 desa. Listrik mulai masuk di desa-desa Krayan Induk mulai dari Long Bawan yang merupakan ibu kota Kecamatan Krayan lalu memanjang ke Long Midang, desa yang berbatasan langsung dengan Malaysia.
Kehidupan Ekonomi dan Sosial Warga Berubah
Adanya listrik membawa banyak perubahan bagi warga Krayan. Mulai dari segi ekonomi hingga kehidupan sosial masyarakat.
"Setelah listrik masuk ekonomi masyarakat berubah sekali, industri rumah tangga dalam skala kecil bergerak, kegiatan belajar anak-anak di malam hari jadi meningkat. Pelayanan kesehatan juga semakin baik, fasilitas layanan rawat inap sudah mulai berjalan," kata Helmi.
Helmi menerangkan beberapa desa di Kecamatan Krayan sudah mulai terbentuk pusat ekonomi baru, khususnya di malam hari. Bahkan belum lama ini sudah dibuka satu kawasan pujasera atau kios panjang.
![]() |
"Masyarakat yang ingin ngopi atau makan di luar biasa mereka lakukan malam hari," terangnya.
Helmi mengaku berterima kasih kepada pemerintah yang sudah memberikan perhatiannya ke Krayan. Sebagai masyarakat yang tinggal di perbatasan, ia merasa bangga dengan segala bentuk kehadiran pemerintah pusat terutama PLN dalam upayanya menerangi Krayan.
"Sebagai masyarakat yang ada di perbatasan harkat dan martabat bangsa Indonesia telah diangkat sehingga kami yang berada di perbatasan menjadi lebih bangga dan nasionalismenya jadi lebih tinggi dibanding sebelumnya. Kami yakin ini semua karena pelayanan yang sudah dilakukan di perbatasan Indonesia-Malaysia," tuturnya.
Dia berharap pelayanan PLN bisa terus diperluas supaya desa-desa di wilayah Krayan bisa terlayani semua, sehingga mulai 2020 sampai 2023 jaringan listrik dapat diperluas.
Senada dengan Helmi, Sekretaris Daerah Kabupaten Nunukan Serfianus menuturkan dalam beberapa tahun terakhir PLN sudah gencar dalam melakukan akselerasi pembangunan infrastruktur listrik baik PLTD atau melalui pembangkit tenaga gas.
"Kami harap bukan hanya di tingkat kecamatan saja tetapi juga di desa-desa. Karena ada 240 desa dan 24 kecamatan (yang belum masuk listriknya). Sehingga kebutuhan listrik untuk masyarakat dapat tercukupi," terangnya.
detikcom bersama PLN mengadakan program Tapal Batas yang mengulas mengenai perkembangan infrastruktur listrik, perekonomian, pendidikan, pertahanan dan keamanan, hingga budaya serta pariwisata di beberapa wilayah terdepan.
Ikuti terus berita tentang ekspedisi di pulau-pulau terdepan Indonesia di tapalbatas.detik.com!
(adv/adv)