Salah satu yang dibahas yaitu terkait peningkatan jumlah karet sebagai campuran aspal di seluruh Indonesia. Syahrul ingin, penggunaan karet untuk aspal semakin diperluas di tengah harga karet yang semakin murah.
"Hari ini yang terjajaki itu adalah seperti apa seluruh masalah karet yang bersoal dengan harga yang makin rendah itu bisa digunakan oleh menteri semaksimal mungkin. Jadi bukan sekedar penjajakan atau sekedar membantu, tetapi memang menjadi konsepsi bersama karena kita penghasil karet kedua terbesar di dunia," ujar Syahrul di Kementerian PUPR, Jumat (8/11/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terkait permintaan Syahrul, Basuki mengatakan, akan ada lebih dari 30.000 ton karet yang akan diserap untuk program ini ke depan.
"Nanti kita akan coba upayakan program itu. Jadi kita yang tahun lalu ada sekitar 30.000 ton kita serap dari petani saat harga rendah. Nah ini akan kita lebihkan lagi sesuai dengan kebutuhan, kemampuan PUPR menyerap," ucap Basuki.
Basuki menjelaskan, tujuan utama dari penggunaan aspal karet sendiri adalah untuk pemeliharaan alam. Aspal karet yang memiliki karet alam dipercaya meningkatkan kekuatan aspal. Lapisan aspal jalan juga diyakini akan lebih tahan dari retakan.
Selain itu, hal ini juga dilakukan untuk memberikan nilai tambah terhadap petani karet lokal.
"Beliau (Syahrul) ingin bantu petani karet lebih besar lagi," imbuhnya.
(eds/eds)