"Penyiraman dan lain-lain dari udara itu bisa 500 Ha dengan waktu 30 menit. Kalau dilakukan manusia mungkin saja cuma 5-10 Ha. Tapi kalau dengan drone bisa 500 Ha," kata Syahrul di kantornya, Jakarta, Senin (11/11/2019).
Syahrul menuturkan, pengoperasian drone ini bisa memberikan efisiensi waktu yang cukup signifikan dan memberikan penghematan dalam biaya produksi pertanian.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Apalagi, drone yang diwacanakan untuk membantu pertanian RI ini merupakan karya anak bangsa.
"Dan yang lebih penting, semua mesin dan teknologi ini buatan anak bangsa," imbuhnya.
Meski begitu, ia mengungkapkan bahwa penggunaan teknologi drone ini harus disesuaikan dengan keberadaan petani. Pasalnya, penggunaan teknologi ini juga punya potensi menggerus tenaga kerja dari jumlah penduduk RI yang melimpah.
Maka dari itu, pihaknya akan melakukan uji coba drone ini dan melihat respons dari petani juga.
"Kami uji coba dulu. Ingat, kita penduduk dengan jumlah demografi tenaga kerja yang sangat besar. Bayangkan kalau ini 500 Ha bisa 30 menit, yang lain tidak terpakai maka ini harus kita pikirkan dengan bijaksana," papar dia.
(zlf/zlf)