Ada Bom Bunuh Diri di Medan, Bagaimana Respons Pasar?

Ada Bom Bunuh Diri di Medan, Bagaimana Respons Pasar?

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Rabu, 13 Nov 2019 11:32 WIB
Foto: Datuk Haris Molana/detikcom
Jakarta - Aksi teror kembali lagi terjadi. Ledakan yang diduga bom bunuh diri tersebut terjadi di Polrestabes Medan, Sumatera Utara pada pukul 08.45 WIB hari ini.

Bagaimana sentimen kejadian ini terhadap aktivitas ekonomi nasional?

Direktur Riset Core Indonesia, Piter Abdullah mengatakan peristiwa ini pasti berdampak pada perekonomian. Meski begitu, sampai saat ini menurutnya pasar belum merespons negatif kejadian ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sedikit banyak pasti akan berpengaruh, yang jadi perhatian itu seberapa besar kan? Kalau ini kejadian masih tunggal dan masih diselidiki pihak berwajib sejauh ini belum besar. Pergerakan saham dan rupiah hari ini masih bagus, artinya masih minimal dampaknya," ungkap Piter kala dihubungi detikcom, Rabu (13/11/2019).

IHSG pada siang ini terpantau bergerak di zona merah. IHSG sempat bergerak hijau pada pukul 10 pagi, meski tak berlangsung lama hingga akhirnya turun lagi.



Sementara rupiah terpantau sudah tertekan sejak pagi tadi. Dolar AS kini bertahan di level Rp 14.083.

Adapun peristiwa ini menurut Piter, baru berdampak kecil di wilayah ledakan. Kemungkinan hanya dampak psikologis dan terganggunya kegiatan pengusaha sekitar saja.

"Dampak paling kecil ya di kisaran wilayah pemboman itu saja, kalau secara makro belum kelihatan. Kecil sekali ya mereka mungkin kena dampak psikologis dan terganggu kegiatan usahanya," ucap Piter.

Piter pun menyatakan kemungkinan pasar menunggu hasil investigasi kejadian ini. Pasalnya, apabila aksi teror dilakukan oleh jaringan akan muncul keresahan karena kemungkinan aksi serupa bisa terjadi.

"Akan berbeda kalau terungkap pelaku ini misalnya pelakunya jaringan. Karena kalau jaringan, berarti ada kemungkinan terjadi lagi, kalau dia tunggal tidak ada rentetan yang terjadi lagi," ujar Piter.

"Kalau jaringan kan masih bisa terjadi di tempat lain perkiraannya, itu yang menimbulkan keresahan dan ketidakpastian," lanjutnya.




(eds/eds)

Hide Ads