"Kita adakan diskusi dengan aplikator, kita cari jalan keluar bagaimana pengaturan itu," kata Budi Karya di komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (14/11/2019).
Budi Karya mengatakan pihaknya menyerahkan sepenuhnya pengaturan tersebut ke pihak aplikator. "Kita kembalikan ke mereka, kita nggak mau ada regulasi yang begitu ketat, tapi kita ada harapan-harapan atau guideline dari mereka," jelasnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Memang mudah, kita dalam iklim seperti ini memang nggak boleh susah-susah. Sudah benar tapi terstruktur harus lebih baik," kata Budi Karya.
Sebelumnya, ledakan bom bunuh diri telah terjadi sekitar pukul 08.45 WIB di Polrestabes Medan, Sumatera Utara. Berdasarkan informasi, pelaku menggunakan atribut ojek online (ojol).
Setelah diusut, Ketua Garda Regional Sumatera Utara (Sumut) Joko Pitoyo mengatakan, pelaku bom bunuh diri yang terjadi di Medan merupakan mantan pengemudi ojol Grab yang sudah putus mitra sejak tahun 2018. Informasi tersebut didapat dari Satuan Tugas (Satgas) Grab yang ada di Medan.
"Informasi yang kami dapat dari Satgas Grab di Medan. Pelaku sudah putus mitra dari Grab sejak November 2018. Di Gojek beliau tidak pernah terdaftar di Gojek," kata Joko saat dihubungi detikcom, Rabu (13/11/2019).
"Dari kawan-kawan komunitas, organisasi saya tanya ada nggak yang kenal 'nggak ada bang, nggak tahu yang lama-lama'. Saya tanya ke Satgas Gojek, 'Gojek nggak ada bang'. Kemudian saya tanya ke Satgas Grab, dari Grab sudah PM (putus mitra) sejak 2018 bang, sejak tahun lalu bukan driver lagi," sambung Joko.
(hek/fdl)