Kolaborasi Kelas Dunia, MRT Jakarta Incar World Operator 2023

Kolaborasi Kelas Dunia, MRT Jakarta Incar World Operator 2023

Johanes Randy Prakoso - detikFinance
Minggu, 17 Nov 2019 18:04 WIB
Foto: Ari Saputra
Jakarta - Dalam prosesnya, MRT Jakarta berkolaborasi dengan sejumlah pemain global untuk mengembangkan usaha di Indonesia. Mereka pun incar world class operator 2023.

Beroperasi di bawah Direktorat Jenderal Perkeretaapian Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, tidak membuat pihak MRT Jakarta bermain dalam lingkup lokal atau nasional. Mungkin banyak yang belum tahu, kalau mereka berkolaborasi dengan para institusi ahli di kelasnya yang bersertifikasi internasional.

Standarisasi kelas global itu pun dibahas dalam presentasi bertajuk 'MRT Jakarta: Creating Collaboration to Become World Class,' di Gedung C, Depo MRT Jakarta Lebak Bulus, Jumat kemarin (15/11/2019). Pembicaranya langsung oleh Operation and Maintenance Director MRT Jakarta, Muhammad Effendi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kolaborasi Kelas Dunia, MRT Jakarta Incar World Operator 2023Operation and Maintenance Director MRT Jakarta, Muhammad Effendi (Randy/detikcom)



Jauh sebelum MRT Jakarta fase I dimulai, dalam persiapannya pihak MRT Jakarta telah meneken kontrak pendanaan dengan JICA (Japan Internasional Cooperation Agency). Tak hanya dari segi pendanaan, pihak MRT Jakarta juga berkonsultasi langsung dengan konsultan Jepang yang mengurus MRT di Jepang.

Tentu sudah bukan rahasia umum, kalau budaya transportasi masal di Jepang telah begitu maju dan terintegrasi satu sama lain. Di mana itu jadi role model bagi MRT Jakarta.

"Konsultan Jepang, training di Jepang. Kita juga kirim executive media training di Hong Kong karena Hong Kong jadi oeprator di negara-negara lain. Kita kirim tim ke Singapura karena kurang lebih tanahnya mirip sama Jakarta, cara ngebor dan lain-lain. Kerjasama dengan Monash University lebih ke riset soal rem," papar Efendi.

Secara teknis, pihak MRT Jakarta telah banyak melakukan kolaborasi dengan institusi Jepang, Hong Kong, Korea, Singapura hingga Australia demi menghadirkan kualitas terbaik di MRT Jakarta. Baik secara pengadaan alat, operasional hingga SDM-nya.

Kolaborasi Kelas Dunia, MRT Jakarta Incar World Operator 2023Pengecekan tas oleh petugas (Grandyos Zafna/detikcom)


Dari dalam negeri, pihak MRT Jakarta pun juga berkolaborasi dengan institusi nasional sekelas Basarnas dan lainnya dalam soal keamanan dan kenyamanan penumpang.

"Saat ini kita kerjasama bareng Basarnas, BNPT. Jadi kita bikin stasiun MRT ini sebaik mungkin dan secepat mungkin. Inshaallah stasiun kita aman," ujar Effendi.

Untuk informasi, desain MRT Jakarta dibuat tahan gempa sampai 9 skala richter (berkaca dari Jepang). Selain gempa, desainnya pun dibuat untuk mengahdapi banjir 200 tahunan yang sangat ekstrem. Belum lagi adanya flat barrier pelindung banjir hingga environmental control system yang sangat maju.

Kolaborasi Kelas Dunia, MRT Jakarta Incar World Operator 2023
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di MRT (Rengga/detikcom)


Kerjasama dengan pihak Pemprov DKI Jakarta pun juga dilakukan. Keberadaan MRT Jakarta pun dianggap sebagai angin perubahan untuk wajah baru Jakarta.

"Wajah baru Jakarta dengan kehadiran MRT sangat mendukung sekali bagi perkembangan pariwisata Jakarta. Kemudahan aksesbilitas bagi wisatawan akan memberikan kemudahan dan kenyamanan wisatawan untuk mengunjungi destinasi-destinasi sesuai tujuannya," ujar Alberto Ali selaku PLT Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta saat dihubungi detikcom terpisah (16/11)

https://awsimages.detik.net.id/community/media/visual/2019/03/26/205d4201-5648-4fcc-bfdc-5a0e9587ce4d.jpeg?a=1
Mal Blok M Square yang dilintasi MRT Jakarta (Rifkianto Nugroho/detikcom)

Bicara soal target, pihak MRT Jakarta pun mengincar predikat operator kelas dunia (World class operator) dalam beberapa tahun ke depan. Effendi pun cukup percaya diri.

"2023 kita sudah bisa jadi world class operator. Fasilitas kita sudah world class buatan Jepang. Standar internasional, memenuhi syarat internasional. Kami punya karyawan-karyawan sangat bagus, 80% adalah milenial," ujar Effendi.

Saat ini pihak MRT Jakarta memiliki total 16 train sets, di mana ada 2 yang dijadikan backup atau cadangan. Satu train sets pun dapat menampung antara 1.200-1.800 penumpang dan dapat melaju hingga 11 km/jam di rel melayang dan 80 km/kam di bawah tanah.


(rdy/dna)

Hide Ads