Kepala Unit Pemeriksaan Keaslian Produk Perum Peruri Fuguh Prasetyo mengatakan ada banyak perbedaan antara meterai palsu dan yang asli. Yang pertama, meterai asli memiliki lambang Garuda serta cetakan bunga yang memakai tinta alih warna atau berubah warna.
Meterai asli juga memiliki 17 digit nomor seri yang tercetak dengan jelas. Nomor seri ini memiliki angka yang berbeda-beda di setiap meterai.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selanjutnya, meterai asli memiliki desain security. Di mana terdapat logo Kementerian Keuangan, teks DJP, angka nominal, hingga teks berukuran mikro bertuliskan Ditjen Pajak.
"Jadi kalau diraba ini sama seperti uang, cetakan akan terasa kasar. Fitur ini sama seperti yang diterapkan di uang. Yang digoyang ini bunga yang memiliki tinta alih warna," katanya.
"Dari segi hologram, kalau uang ada benang pengaman, kalau meterai itu hologram. Itu silver dan color image, kalau dari sudut pandang tertentu akan berubah warnanya," sambungnya.
Sementara meterai palsu biasanya memiliki gambar yang kurang jelas dengan warna yang kurang solid. Selain itu, 17 angka nomor seri di meterai palsu biasanya sama dengan meterai-meterai palsu yang lain.
"Ketika menemukan gambar tidak jelas, itu bisa dipastikan meterai palsu. Kalau palsu akan hilang efek perabaannya saat diraba dengan ujung kuku atau ujung jari. Tinta alih warna palsu dicetak dengan metalik atau glossy," jelasnya.
(fdl/ara)