"Salah satu kemarin yang tidak maksimal belanja negara di kuartal III, biasanya nanti belanja negara meningkat di kuartal IV, jadi tentu itu menjadi faktor juga," kata Airlangga di komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (20/11/2019).
Hal itu juga menjawab hasil riset JP Morgan yang menyebut bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia akan berada di level 4,9% atau di bawah target yang berada di level 5%.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau prediksi kan boleh-boleh saja," jelas dia.
Dari data BPS yang telah dirilis, lanjut Airlangga, salah satu yang bisa dioptimalkan oleh Pemerintah selama tiga bulan terakhir adalah mengenai belanja. Sehingga hal tersebut memberikan dampak signifikan terhadap perekonomian nasional.
"Jadi kalau dari faktor pertumbuhan apa yang disampaikan Presiden kalau bisa tender pengadaan itu dipercepat," jelas Airlangga.
"Untuk mempercepat kita akan menyiapkan tahun depan. Presiden bilang kita harus punya program yang mendorong sektor pertumbuhan dan berbagai sektor lain digenjot," sambungnya.
Dengan begitu, Airlangga mengungkapkan bahwa Pemerintah optimis pertumbuhan ekonomi tanah air masih nerada di level 5%.
"Insyaallah secara agregat kita bisa mencapai," ungkap dia.
(hek/eds)