Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengungkapkan acara tersebut akan membahas mengenai situasi kawasan dan global.
"Ditambah beberapa peninjauan," kata Retno di Hotel Lotte, Busan, Korea Selatan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain acara KTT ASEAN-ROK, Presiden Jokowi juga akan melakukan kunjungan ke pabrik Hyundai di kawasan Ulsan.
"Salah satu yang besar yang akan dikunjungi Bapak Presiden adalah tentunya Hyundai dan ini merupakan satu yang baru tetapi cukup besar dan mudah-mudahan akan terus berkembang," imbuh dia.
Sebelumnya, Pemerintah mengatakan bahwa kepastian Hyundai investasi mobil listrik di Indonesia bakal diumumkan pekan depan saat Presiden Jokowi ke Korea Selatan.
Retno mengungkapkan untuk mendorong investasi ke Indonesia Presiden Jokowi menghadiri pertemuan bilateral dengan Korsel Moon Jae-in. Pertemuan ini juga membicarakan situasi dunia yang tidak begitu baik.
"Hasil pertemuan sangat baik. Kenapa sangat baik? Karena pertama, di tengah orang bicara masalah proteksionisme dan sebagainya maka Indonesia dan Korea berhasil menyelesaikan negosiasi Indonesia Korea Comprehensive Economic Partnership Agreement (IK CEPA). Jadi, tadi ditandatangani oleh Pak Menteri Perdagangan itu adalah deklarasi selesainya negosiasi IK CEPA," kata Retno.
Pertemuan Presiden Jokowi di Korsel ini juga membahas beberapa investasi dari sisi swasta. Tetapi dari sisi pemerintah adalah komitmen pemerintah untuk terus mendorong investasi Korsel untuk masuk ke Indonesia.
Sementara terkait dengan pengembangan atau persiapan relokasi ibu kota, menurut Retno, telah ditandatangani kerja sama oleh Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dengan mitranya. Kerja sama tersebut mengatur beberapa bidang kerja sama antara lain pembangunan kota dalam perspektif kewilayahan kemudian perencanaan dan perancangan kota, pembangunan di bidang pekerjaan umum dan perumahan termasuk rekayasa konstruksi, teknologi, dan manajemen yang menyangkut jalan, jembatan, air bersih, air baku, bendungan pengendalian, banjir, air minum, sistem drainase, persampahan, air limbah domestik, perumahan, dan gedung.
Bentuk kerja sama ini antara lain bentuk current informasi, berbagi pengalaman, pengetahuan, dan teknologi, penugasan tenaga ahli, peningkatan kapasitas dan juga kerja sama-kerja sama teknis dan disepakati kedua belah pihak.
(kil/ara)