Direktur Niaga Garuda Indonesia Pikri Ilham Kurniansyah juga menyatakan akan ada kenaikan penumpang hingga 3% selama liburan nataru.
"Secara teknis kemungkinan nataru berlangsung selama 20 Desember - 6 Januari. Prediksinya Nataru tahun ini kira-kira tanggal segitu, besaran mungkin 2-3% mungkin naiknya," ucap Pikri dalam acara Ngopi BUMN, di Kantor Kementerian BUMN, Selasa (26/11/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bandara yang bisa tampung pesawat berbadan lebar kita prioritaskan ganti pesawat dari 737 ke Airbus atau 777, di Surabaya, Denpasar, Medan, dan Manado," ucap Pikri.
Pikri mengungkapkan dibanding memberikan jadwal penerbangan tambahan. Pasalnya jumlah kursi pesawat berbadan besar lebih besar jumlahnya, bahkan dua kali lipat lebih banyak. Pikri membandingkan pesawat Boeing 737-800 sebagai contohnya.
"Itu lebih efektif dibanding extra flight, misalnya pesawat 737 itu 162 seat kalau diganti extra bigger bisa dua kali lipat seat-nya, Airbus lebih banyak seatnya 360-an," kata Pikri.
Dia menambahkan dengan mengganti pesawat dengan kapasitas lebih besar juga bisa menjaga kepadatan jadwal take off landing di bandara. Sedangkan kalau menambah extra flight bisa membuat padat jadwal take off landing di bandara.
"Keuntungannya bandara tidak padat di sisi take off landing-nya, sehingga kepadatan terjaga. Kami berpikir peak season, kalau extra flight bandara agak berat mengaturnya. Apalagi penambahan di jam-jam sibuk jadi bisa sebabkan delay," ucap Pikri.
Sementara itu, penambahan jadwal disebut akan tetap dilakukan tergantung situasi. Penambahan jadwal akan dilakukan pada bandara yang daya tampungnya pesawatnya kecil.
"Bandara-bandara yang tak bisa tampung bigger aircraft, kemungkinan kita pakai extra flight," ucap Pikri.
(ang/ang)