Jakarta -
Video wawancara Agnez Mo viral karena dianggap menolak identitas Indonesianya. Video wawancara Agnez Mo dengan BUILD Series by Yahoo di Amerika menjadi viral di Tanah Air gara-gara ada bagian wawancara dimana penyanyi ini bilang tidak punya darah Indonesia.
Namanya pun langsung jadi trending di lini masa Twitter.
Agnez Mo memang dikenal sebagai musisi yang cukup nyentrik. Di luar dunia musik pun ia dikenal punya beberapa bisnis. Beberapa ulasannya dalam rangkaian berita berikut ini:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Buka halaman berikutnya>>>
Penyanyi bernama asli Agnes Monica ini memperkenalkan restoran miliknya, The BOXES pada 26 Agustus 2017 silam. Restoran di kawasan Puri Kembangan, Jakarta Barat ini tawarkan menu-menu autentik dan fusion Manado.
Tak tanggung-tanggung, ada tiga merek dagang sekaligus yang dikembangkan Agnez Mo lewat The BOXES.
Ketiga merek Food and Beverage (F&B) Company miliknya adalah REDBOX, BLACKBOX dan YELLOWBOX yang masing-masing punya menu berbeda. REDBOX untuk makanan Manado, BLACKBOX untuk teh dan kopi, sedangkan YELLOWBOX untuk dessert.
REDBOX dipilih sebagai pilot project. Ke depannya di Jakarta dan Bandung akan ada flagship store yang menggabungkan ketiga merek tersebut.
Chef Agus Sasirangan didapuk sebagai food consultant restoran. Ia membuat 9 signature menu untuk REDBOX. Ditemui detikFood, Chef Agus berujar 9 menu a la carte ini ia beri sentuhan baru tanpa menghilangkan unsur khas Manadonya.
Agnez Mo pertama kali meluncurkan lini parfum pertamanya, AGNEZ REVE Eau De Perfume pada Mei 2013 silam.
Dalam iklan parfum tersebut, Agnes mengatakan kalau wewangian ini merupakan caranya untuk membantu para penggemarnya meraih mimpi, seperti motonya selama ini yaitu dream, believe, and make it happen.
AGNEZ REVE memiliki aroma floral fruity Dewberry dan Tropical Mango yang menyegarkan. Aroma tersebut dipadukan dengan wewangian unik dari Prune, Cassic dan Tearose. Ditambah lagi aroma yang manis dari Sweet Caramel, Vanilla dan Amber.
Bersama dengan rekannya, Bastian Purrer, Agnez Mo menggagas fashion platform yang dinamai LYKE.
Pelantun 'Long As I Get Paid' ini berlaku sebagai Co-Founder dan Chief Creative Officer LYKE yang membantu dalam mengembangkan ide kreatif berkaitan dengan identitas brand, konten, dan strategi. Proyek rahasia yang digagas Agnez Mo pada pertengahan tahun lalu itu berawal dari pertemuan dirinya dengan Bastian.
Saat itu, Bastian mengutarakan keinginannya untuk menjalin kerjasama dengan Agnez Mo yang telah terjun ke bisnis fashion lewat clothing line miliknya, Anye. Pertemuan itu menginspirasi Agnez Mo untuk mencurahkan gagasan kreatif di dunia fashion dan kecantikan ke dalam sebuah platform aplikasi yang dapat memudahkan setiap shopaholic dan fashionista.
LYKE yang digagas Agnez Mo dan rekannya itu merupakan aplikasi digital store untuk para pecinta fashion untuk menemukan dan berbelanja tren gaya terkini. LYKE sendiri telah mencakup 300 brand atau toko fashion dengan 200 ribu pilihan produk yang dapat dibeli langsung di dalam aplikasi.
Pada 2018, LYKE menutup layanannya dan sebagian besar tim kreatifnya bergabung dengan e-commerce asal Cina yang bernama JollyChic.
Halaman Selanjutnya
Halaman
.webp)
