Seperti yang dialami oleh Jiang Jianqi, salah satu pendiri dan pemimpin Xiangpiaopiao Food, pemasok teh susu instan terbesar di China. Berdasarkan catatan Forbes, perusahaan tersebut terdaftar di Bursa Efek Shanghai pada 30 November 2017.
Xiangpiaopiao memiliki 1.095 distributor di China pada akhir September 2017 yang mencakup semua provinsi di sana.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun kesuksesan tersebut tidak dia peroleh secara instan. Berasal dari Provinsi Zhejiang, Jiang sebelumnya bekerja untuk Administrasi Kereta Api Shanghai setelah lulus dari sekolah teknik menengah.
Tak lama dia bekerja di sana lalu memutuskan untuk mencoba bekerja di pabrik pembuatan mangkok nasi dari besi hingga pabrik makanan.
Singkat cerita, dia mulai menekuni bisnisnya sendiri, dia sempat menjajal bisnis es krim. Namun lambat laun disadari bahwa es adalah produk musiman. Penjualannya pada musim dingin akan turun tajam.
Suatu hari, dia tidak sengaja melihat deretan kedai teh susu. Dia melihat orang-orang berbaris cukup panjang di sana. Tidak mau dibawa rasa penasaran, dia memutuskan ikut antre membeli secangkir teh susu.
Dalam antrian panjang, dirinya menyadari bahwa ada ketidakseimbangan antara penawaran dan permintaan. Dia menangkap peluang bisnis tersebut hingga akhirnya pada Agustus 2005, Jiang mendirikan Hong fluttering tea.
Dengan sabar dia mencoba berbagai cara untuk sukses di bisnis teh susu. Tak sia-sia, setelah berjalan 11 tahun, lebih dari 1 miliar gelas teh susu terjual dalam setahun.
Forbes mencatat kekayaan pria tersebut kini mencapai US$ 1,2 miliar atau setara Rp 16,8 triliun mengacu kurs Rp 14.000 per dolar AS.
(toy/ara)