OVO telah menyandang status unicorn. Perusahaan ini telah memiliki valuasi lebih dari US$ 1 miliar.
Dalam catatan detikcom (4/10/2019), OVO telah menyandang status unicorn sejak 14 Maret lalu. Perusahaan itu memiliki valuasi US$ 2,9 miliar atau setara Rp 40 triliun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Lippo Buka Suara Soal Jual Saham OVO |
OVO sendiri dikelola PT Visionet Internasional. Awalnya, OVO hadir sebagai aplikasi loyalitas yang mengelola poin hasil berbelanja di pusat perbelanjaan milik Lippo Group.
Pada 2017, OVO mendapatkan lisensi dari Bank Indonesia (BI) untuk menghadirkan layanan dompet digital. Agar meluaskan pangsa pasarnya, OVO menggandeng Tokopedia dan Grab.
Dalam perjalanannya, OVO menjadi salah satu fintech besar di Indonesia. Sepanjang tahun 2018 saja, OVO mengklaim sudah menjalankan 1 miliar kali transaksi.
Dengan masuknya OVO ke dalam daftar, kini Indonesia punya lima startup yang telah berstatus unicorn. Satu di antaranya bahkan telah berstatus decacorn. Lima unicorn itu yakni Gojek, Tokopedia, Traveloka, Bukalapak, dan OVO.
(ara/ara)