Jakarta - Berita terpopuler detikFinance pekan ini didominasi informasi seputar wafatnya pengusaha Ciputra, pendiri Ciputra Group. Kisah kesederhanaan pria yang akrab disapa Pak Ci itu menjadi salah satu artikel yang paling banyak dibaca, yaitu hanya memiliki sepasang sepatu untuk aktivitas sehari-hari.
Selain itu, berita terpopuler sepekan lainnya adalah tentang pengakuan mengejutkan Bos Lippo Group, Mochtar Riady yang telah melepas saham di startup dompet digital OVO lantaran nggak kuat dengan konsep bakar duit. Kemudian, berita terpopuler selanjutnya, adalah perusahaan Malaysia angkat kaki dari tol Cipali.
Berikut deretan berita terpopuler sepekan detikFinance:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mengenang CiputraPengusaha nasional pendiri Grup Ciputra, Dr (HC) Ir Ciputra, meninggal dunia di usia 88 tahun. Ciputra diketahui sebagai salah satu pengusaha properti paling terkemuka di Indonesia.
Meninggalnya Ciputra dikonfirmasi oleh Panji Pragiwaksono melalui akun Twitternya, Rabu (27/11/2019). Panji mengatakan Ciputra meninggal di Singapura dini hari tadi.
"Innalillahi wa inna illaihi rajiuun. Telah meninggal dunia, Bapak Ir Ciputra, Chairman dan Founder Ciputra Group di Singapore pada tgl 27 November 2019 pk 1:05 waktu Singapore," tulis Panji melalui akun Twitternya.
Nah yang menarik dari Ciputra adalah kesederhanannya. Meski punya harta melimpah, Ciputra bisa dikatakan pengusaha yang sederhana. Hal itu itu diungkapkan oleh Cipta Ciputra Harun yang merupakan generasi ketiga keluarga Ciputra.
Dalam catatan detikcom 2017 lalu, Cipta mengatakan, kakeknya hanya menggunakan sepasang sepatu untuk berpergian kemana-mana.
"Dia nggak pernah mikirin sepatunya apa, bajunya apa. Sepatu dia cuma satu, New Balance warna hitam, entah tahun berapa belinya. Nggak ganti-ganti," ujar Cipta.
Mobil yang ditumpangi juga hanya Toyota Alphard seri lama. Bagi Ciputra, merek baju, mobil atau sepatu, sepertinya sama sekali bukan hal penting.
"Bukan soal dia mau sederhana, tapi dia memang nggak kepikiran," tambahnya.
Cipta juga mengungkapkan, kakeknya mengajarkan kerja keras kepada cucunya. Dia bilang, generasi ketiga keluarga Ciputra yang hendak bergabung dengan Grup Ciputra mesti meniti karier dari bawah. Tak ada cerita cucu Ciputra yang baru lulus kuliah dan langsung jadi direktur.
Mochtar Riady Ngaku Lepas Saham OVOKabar mengejutkan datang dari pihak Lippo Group. Pendiri sekaligus Chairman Grup Lippo Mochtar Riady mengaku telah menjual sebagian saham OVO yang dikendalikan oleh PT Visionet International.
Alasannya karena Lippo sudah nggak kuat lagi bakar uang akibat praktik diskon jor-joran.
"Bukan melepas, adalah kita menjual sebagian. Sekarang kita tinggal sekitar 30-an persen atau satu pertiga. jadi dua pertiga kita jual," ujar Mochtar dalam acara Indonesia Digital Conference (IDC), Kamis (28/11/2019), dikutip dari CNBC Indonesia.
Mochtar menjelaskan Lippo tak kuat lagi mendanai OVO yang terus membakar uang demi promosi. "Terus bakar uang, bagaimana kita kuat?" tutur Mochtar.
Sumber CNBC Indonesia membisikkan Lippo Group berniat hengkang karena tak kuat memasok dana untuk mendukung aksi bakar uang dengan layanan gratis, diskon dan cashback. Dalam dua tahun terakhir OVO disebut agresif bakar uang investor.
"Lippo Group berencana cabut dari OVO. Tiap bulan OVO menghabiskan US$50 juta (Rp 700 miliar)," ujar sumber tersebut seperti dikutip Kamis (14/11/2019).
Namun Adrian Suherman, Presiden Direktur PT Multipolar Tbk, anak usaha Lippo Group sekaligus induk usaha OVO, menyatakan rumor tersebut sama sekali tidak benar dan tidak berdasarkan fakta.
"Sebagai pendiri OVO, kami sangat menyayangkan beredarnya rumor yang tidak benar tersebut," ujar Adrian yang juga menjabat sebagai Direktur di Lippo Group dalam keterangan, Minggu (17/11/21019), dikutip dari CNBC Indonesia.
Artikel asli berita ini bisa dibaca pada CNBC Indonesia dengan judul Tak Kuat Bakar Duit, Bos Lippo Akhirnya Ngaku Lepas Saham OVOMalaysia Hengkang dari Tol CipaliASTRA Infra telah resmi menambah kepemilikan saham di tol Cikopo-Palimanan (Cipali). Hal itu ditandai dengan pembelian kepemilikan saham dari PLUS Expressways International Berhad (PEIB), anak usaha UEM Group Berhad perusahaan Malaysia di PT Lintas Marga Sedaya (LMS).
Transaksi itu ditandai dengan penandatanganan perjanjian pembelian 55% seluruh saham milik PEIB di LMS oleh PT Astra Tol Nusantara (ASTRA Infra) melalui PT Baskhara Utama Sedaya (BUS) bersama-sama dengan Canada Pension Plan Investment Board (CPPIB).
Dengan selesainya proses akuisisi ini, maka saham LMS kini seluruhnya dimiliki oleh ASTRA Infra 55% dan CPPIB 45%.
"ASTRA Infra memiliki hubungan yang sangat baik dengan PEIB sebagai mitra sebelumnya dalam mengelola jalan tol Cipali, dan kami memberikan apresiasi yang sebesar-besarnya kepada PEIB yang telah bersama-sama kami mengelola jalan tol Cipali dengan baik selama ini. Kini CPPIB masuk sebagai mitra baru ASTRA Infra dalam mengelola jalan tol Cipali," kata Group CEO ASTRA Infra Djap Tet Fa dalam keterangan tertulis, Kamis (28/11/2019).
Sebelum akuisisi saham ASTRA Infra di tol Cipali sebesar 45%. Dengan terus memperkuat investasi di tol, ASTRA Infra berharap dapat meningkatkan kontribusi dalam tata kelola berbagai keunggulan operasional jalan tol di Indonesia.
"Merupakan suatu kebanggaan bagi ASTRA Infra dapat bermitra dengan CPPIB yang juga memiliki pengalaman dalam investasi infrastruktur jalan tol di berbagai negara. Bermitra dengan CPPIB merupakan bukti ASTRA Infra menjadi "partner of choice" baik bagi investor dalam negeri maupun luar negeri. Transaksi ini juga menunjukkan minat investor asing terhadap pembangunan infrastruktur nasional masih cukup tinggi," tambahnya.