Kepala BPS Suhariyanto mengatakan penurunan jumlah turis di Oktober 2019 ini sama seperti tahun-tahun sebelumnya.
"Pada Oktober 2019 sama dengan patern bulan Oktober tahun sebelumnya. Di mana selalu mengalami penuruan, akan mengalami kenaikan pada Desember karena Desember itu mungkin musim liburan," jelas Suhariyanto di kantor pusat BPS, Jakarta, Senin (2/12/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jumlah penurunan turis di Oktober juga tergambar pada tingkat penghunian kamar (TKP) hotel klasifikasi bintang yang di Oktober tahun ini sebesar 56,77% atau turun 2,07 poin dibandingkan periode yang sama tahun 2018 yang sebesar 58,84%.
Dari total turis yang berkunjung ke Indonesia, Suhariyanto mengungkapkan masih didominasi lewat gerbang udara yaitu sebesar 63% atau sebanyak 856,4 ribu, lewat jalur laut sebanyak 25% atau 336,0 ribu, dan jalur darat sebanyak 12% atau 162,0 ribu.
"Ngurah Rai masih menjadi gerbang utama," kata Suhariyanto.
Sedangkan dari kebangsaan, turis asal Malaysia terbanyak berkunjung ke tanah air. Jumlahnya per Oktober 2019 mencapai 241,1 ribu atau 17,8%, lalu China sebanyak 160,4 ribu atau 11,85%, Singapura sebanyak 145,2 ribu atau 10,72%, Australia sebanyak 160,4 ribu atau 9,74%, dan Timor Leste sebanyak 92,0 ribu atau 6,79%.
Jika dikumulatifkan dari Januari-Oktober 2019, Suhariyanto mengungkapkan jumlah turis yang masuk ke tanah air sudah mencapai 13,6 juta atau naik 2,85% dibandingkan jumlah kunjungan pada periode tahun sebelumnya yang berjumlah 13,25 juta.
Baca juga: Harga Beras Naik Tipis di November 2019 |
(hek/hns)