Jakarta - Proyek LRT Jabodebek terus berjalan. Kereta layang ringan ini ditarget bisa beroperasi Juni 2021. Hingga kini Adhi Karya sebagai kontraktor sedang fokus mengebut konstruksi sistem lintasan rel.
Direktur Pemasaran dan Pengelolaan Properti PT Adhi Commuter Properti (ACP) Hanif Setyo Nugroho mengatakan keberadaan infrastruktur tersebut bakal meningkatkan efisiensi dan koneksi antar wilayah.
Apa lagi, banyak pekerja di Jakarta yang berasal dari kota penyangga seperti Depok dan Bekasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Banyak kemudahan, efisiensi dan penghematan bila kita dapat memanfaatkan gaya hidup urban dengan menggunakan transportasi umum LRT," kata dia belum lama ini.
Menurut perhitungan Hanif, saat ini rute Bekasi Timur ke Cawang bila ditempuh situasi normal membutuhkan waktu sekitar 45 menit, namun saat macet dapat mencapai 2 jam.
Dengan menggunakan LRT berkecepatan rata-rata 60 km/jam, perjalanan dapat ditempuh hanya 28 menit untuk rute Bekasi Timur-Cawang. Artinya ada efisiensi waktu mencapai 1,5 jam atau sekitar 3 jam setiap harinya.
"Konsep penghematan dan efisiensi seperti ini terus kita dorong dan sosialisasikan terutama untuk kalangan milenial pembeli properti pertama," tambah dia.
Sejak Agustus 2019 telah dilakukan dynamic test untuk rute LRT Bekasi Timur-Cawang dengan menggunakan tiga gerbong kereta. Dynamic test merupakan uji pembebanan pada bantalan kereta yang terus dilakukan untuk menjamin jalurnya kuat dan lancar dengan pembebanankereta.
Optimalisasi lewat TODUntuk memaksimalkan peran mobilisasi, LRT Jabodebek sebagai tarnsportasi umum tak bisa berdiri sendiri. Fungsinya bisa lebih optimal bila didukung dengan pengembangan kawasan berorientasi transit atau transit oriented development (TOD).
Bentuknya bisa beragam, dari mulai pengembangan pusat ekonomi hingga pengembangan hunian atau yang sederhananya dikenal dengan istilah rusun nempel stasiun.
Optimalisasi ini bisa dilihat dari pengembangan TOD yang dilakukan oleh ACP, anak usaha PT Adhi Karya (Persero) dengan brand LRT City. Di Bekasi Timur sendiri terdapat proyek Green Avenue, bagian dari LRT City dengan luas area 1,9 Ha.
Hanif mengatakan, ada banyak efisiensi waktu dan biaya bila konsep hunian TOD ini mulai beroperasi dan LRT City Bekasi akan menjadi proyek LRT City pertama yang akan beroperasi.
"Targetnya LRT ini akan beroperasi pada akhir tahun depan bersamaan dengan operasionalnya fasilitas komersial di area ini berupa mal. Untuk apartemennya sendiri akan mulai diserahterimakan awal tahun 2022, jadi konsumen bisa langsung menikmati fasilitas LRT saat berhunian di sini," ujarnya.
Adhi Commuter Properti sendiri mempunyai sejumlah proyek di sepanjang jalur LRT Jabodebek diantaranya LRT City Bekasi-Eastern Green (Bekasi), LRT City Sentul-Royal Sentul Park (Bogor), LRT City Jatibening Baru-Gateway Park (Bekasi), LRT City Jakarta-Urban Signature (Jakarta Timur), Oase Park-Member of LRT City (Ciputat), Cisauk Point-Member of LRT City (Cisauk), LRT City MT Haryono-MTH 27 Office Suites & The Premiere MTH (MT Haryono).
"Konsep hunian TOD ini akan menjadi tren berhunian dan bertransportasi masa depan seperti di negara-negara maju. Tahap berikutnya sarana LRT ini akan saling tersambung dengan rute ke Cibubur, Kuningan, Senayan, Pal Merah, Grogol, hingga Bogor," jelasnya.
"Rata-rata rute terjauh bisa ditempuh dalam waktu 50 menit, makanya akan sangat efisien dan hemat biaya dibandingkan kita menggunakan kendaraan pribadi. Tren penjualan kami juga semakin meningkat seiring progres pembangunan LRT berjalan," tandas Hanif.