Pabrik baja yang dioperasikan oleh PT Waskita Karya Infrastruktur ini menghasilkan produk presisi dan berkualitas (precise & quality) maka pabrikasi baja didukung mesin Computer Numerical Control (CNC) berteknologi Eropa yang memiliki 20 jenis mesin dan alat fabrikasi.
Fabrikasi baja ini direncanakan untuk menopang pertumbuhan Perseroan dengan produk-produk terbaik namun tetap memiliki harga kompetitif di skala nasional.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Cara Pemerintah Jualan Produk RI di Korsel |
Senior Vice President Corporate Secretary PT Waskita Karya (Persero) Tbk, Shastia Hadiarti menyampaikan, nilai investasi yang disiapkan sebesar Rp 230 miliar ini guna mendukung penyediaan kebutuhan tower transmisi, di mana kebutuhan listrik di Sumatera masih belum mencukupi.
Mengingat jaringan listrik merupakan kebutuhan penting dalam pemerataan pembangunan dan penyediaan infrastruktur sebagai salah satu esensi utama dalam mendorong penanaman modal baik dalam negeri maupun asing.
"Pembangunan pabrik ini juga dimaksudkan agar kontrak proyek infrastruktur yang diperoleh dapat dikerjakan oleh Perseroan dengan lebih cepat, sehingga dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, yang merupakan semangat kami dalam bekerja sebagai BUMN Karya," ujar Shastia.
Ke depan Perseroan menargetkan kapasitas produksi mencapai 40 ribu ton sampai 50 ribu ton pada tahun 2020. Perseroan optimistis investasi pabrik baja akan menjadi salah satu backbone dalam jangka panjang.
(dna/dna)