Ke Dirut Garuda, Erick: Lebih Baik Mundur, Daripada Dicopot

Ke Dirut Garuda, Erick: Lebih Baik Mundur, Daripada Dicopot

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Kamis, 05 Des 2019 16:37 WIB
Menteri BUMN Erick Thohir/Foto: Pradita Utama
Jakarta - Persoalan penyelundupan motor Harley Davidson dan sepeda Brompton berujung pada rencana pencopotan Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra alias Ari Askhara. Hal itu jelas dikatakan oleh Menteri BUMN Erick Thohir.

Erick meminta Ari Askhara agar memilih untuk mengundurkan diri, ketimbang harus diberhentikan secara tidak hormat. Sebab akan ada sanksi sosial jika harus dicopot.

"Saya mengharapkan individu-individu yang terlibat mestinya lebih baik mengundurkan diri, daripada dicopot secara tidak hormat. Karena konsekuensinya sosial, tidak memikirkan keluarga, tetangga dan lain-lain. Itu hukum yang tidak enak juga dalam kehidupan bermasyarakat," ujarnya di Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat, Kamis (5/12/2019).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Erick menjelaskan untuk proses pencopotan Ari Askhara sendiri nantinya mengikuti prosedur pasar modal. Sebab Garuda Indonesia merupakan perusahaan yang sahamnya tercatat di pasar modal.

"Untuk proses pemberhentian, karena ini perusahaan Tbk maka prosesnya tidak langsung hari ini, kita mengajukan nanti ada RUPSLB (Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa). Saya tidak tahu secepat apa, tapi kita akan menunjuk Plt," tambahnya.


Erick menekankan, ke depan dirinya selaku wakil negara di para BUMN memilih direksi dan komisaris lebih profesional.

"Memang ke depan direksi dan komisaris BUMN harus dilakukan proses secara profesional. Karena itu sama di Garuda pasti kita akan review total, tidak hanya direksinya tapi juga komisaris dan persaingan di industri apakah capable untuk bersaing," tegasnya.


(das/ara)

Hide Ads