Ketua Umum Apindo Hariyadi Sukamdani mengungkapkan proyeksi ini telah mempertimbangkan sejumlah faktor yaitu eksternal dan internal.
Dari eksternal kelesuan perekonomian global dan perang dagang Amerika Serikat (AS) dengan China menjadikan aliran portofolio dana investor ke Indonesia menjadi terhambat sehingga hal ini menciptakan tekanan terhadap berbagai mata uang global termasuk rupiah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: BI Ramal Ekonomi RI 2019 Mentok di 5,1% |
Dia mengungkapkan di luar faktor ekonomi, ada beberapa hal yang mempengaruhi proyeksi pertumbuhan ekonomi pada 2020 adalah faktor positif transisi kepemimpinan 2019-2024 yang telah berjalan cukup lancar dengan telah terbentuknya Kabinet Indonesia Maju yang diharapkan membawa stabilitas politik, namun masih menghadapi tantangan yang cukup besar untuk efektivitas tata kelola pemerintahan pusat dan daerah.
Menurut Hariyadi untuk menumbuhkan optimisme dunia usaha terhadap perekonomian Indonesia pada 2020 ada sejumlah pekerjaan rumah yang harus dilakukan oleh pemerintah. Misalnya meningkatkan optimalisasi kinerja industri melalui sinergi hulu dan hilir.
"Apindo juga merekomendasikan kepada pemerintah untuk melakukan perbaikan kebijakan di bidang ketenagakerjaan dan perpajakan demi mendukung daya saing industri," jelas dia.
(kil/dna)