Pengusaha Ramal Ekonomi RI Tumbuh di Bawah 5% Tahun Depan

Pengusaha Ramal Ekonomi RI Tumbuh di Bawah 5% Tahun Depan

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Selasa, 10 Des 2019 11:55 WIB
Pertumbuhan Ekonomi
Jakarta - Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2020 di sekitar 4,85% hingga 5,1%. Angka ini sama dengan proyeksi tahun ini.

Ketua Umum Apindo Hariyadi Sukamdani mengungkapkan proyeksi ini telah mempertimbangkan sejumlah faktor yaitu eksternal dan internal.

Dari eksternal kelesuan perekonomian global dan perang dagang Amerika Serikat (AS) dengan China menjadikan aliran portofolio dana investor ke Indonesia menjadi terhambat sehingga hal ini menciptakan tekanan terhadap berbagai mata uang global termasuk rupiah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kondisi internal banyak dipengaruhi oleh tingkat investasi yang belum beranjak jauh dari kondisi tahun 2019 yang masih menghadapi macam tantangan terkait cost of doing business seperti perizinan ussha, ketenagakerjaan, logistik, perpajakan, akses lahan, biaya permodalan, energi, serta lemahnya daya beli," kata Hariyadi dalam konferensi pers Outlook Perekonomian Apindo di Gedung Permata Kuningan, Jakarta, Selasa (10/12/2019).


Dia mengungkapkan di luar faktor ekonomi, ada beberapa hal yang mempengaruhi proyeksi pertumbuhan ekonomi pada 2020 adalah faktor positif transisi kepemimpinan 2019-2024 yang telah berjalan cukup lancar dengan telah terbentuknya Kabinet Indonesia Maju yang diharapkan membawa stabilitas politik, namun masih menghadapi tantangan yang cukup besar untuk efektivitas tata kelola pemerintahan pusat dan daerah.

Menurut Hariyadi untuk menumbuhkan optimisme dunia usaha terhadap perekonomian Indonesia pada 2020 ada sejumlah pekerjaan rumah yang harus dilakukan oleh pemerintah. Misalnya meningkatkan optimalisasi kinerja industri melalui sinergi hulu dan hilir.

"Apindo juga merekomendasikan kepada pemerintah untuk melakukan perbaikan kebijakan di bidang ketenagakerjaan dan perpajakan demi mendukung daya saing industri," jelas dia.




(kil/dna)

Hide Ads