Faisal mengatakan, di era Presiden Joko Widodo (Jokowi) investasi di Indonesia terus meningkat. Bahkan posisinya lebih tinggi dari negara berpenghasilan tinggi maupun negara berpenghasilan rendah.
"Ini Investment share GDP (Gross Domestic Produk) kita lebih tinggi 32,3%. Itu lebih tinggi dari negara upper middle income dan low middle income. Di era pak Jokowi naik terus investasinya," kata Faisal di Hotel Pullman, Rabu (11/10/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Indonesia itu lebih tinggi growth Investment-nya daripada Afrika Selatan, Malaysia, dan Brazil. Bahkan sekarang sudah lebih tinggi dari China. Role Investment kita hanya lebih rendah dari India dan Vietnam. Jadi tidak jelek Investment. Siapa yang bilang Investasi di Indonesia jelek?," pungkasnya.
Untuk itu, Faisal menduga ada 'sosok' yang membisikkan Jokowi. Ia pun langsung menyinggung salah seorang yang pernah menyebut bahwa keberadaan Komisi Pemberantas Korupsi (KPK) dapat menghambat investasi.
"Mungkin ada pembisik (Jokowi) dibisikin. Investor dateng, business man dateng, ini KPK yang bikin susah kita pak. Pembisik utamanya Moeldoko. Nah ini kan pembisik-pembisik ini yang kacau. Mau setinggi langit (pertumbuhan investasinya) ya nggak bisa. Ini yang saya katakan salah diagnosis," sebutnya.
(zlf/zlf)