Respons Faisal Basri soal Benih Lobster, Edhy Prabowo: Jangan Mengecam!

Respons Faisal Basri soal Benih Lobster, Edhy Prabowo: Jangan Mengecam!

Vadhia Lidyana - detikFinance
Rabu, 11 Des 2019 14:31 WIB
Foto: Anisa Indraini detikcom
Jakarta - Pengamat Ekonomi Faisal Basri mengkritik keras wacana pencabutan larangan ekspor benih lobster dari Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo. Menanggapi kritik Faisal, Edhy meminta agar pengamat ekonomi senior itu tak hanya mengecam, namun juga bisa memberikan masukan.

"Ya silakan saja kalau memang mereka merasa itu, jangan mengecam saja dong, kasih masukan. Kan nggak usah kita saling berhadapan, kita ini kan hanya mengurusi negara," ungkap Edhy di kantor Lemhannas, Jakarta, Rabu (11/12/2019).

Menurut Edhy, ekspor benih lobster ini menyangkut kehidupan banyak orang, dan juga dapat menghasilkan devisa negara.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya sendiri kalau bisa memutuskan sendiri, saya siap kok untuk diekspor. Kenapa? Kalau memang itu menghasilkan untuk bangsa, dan ini bukan kepentingan pribadi. Devisa negara yang akan muncul, rakyat yang tadinya tergantung bisa hidup lagi. Banyak hal," terang Edhy.

Ia pun mengatakan bahwa larangan ekspor benih lobster hanya menimbulkan banyak praktik penyelundupan. Dari pada penyelundupan diteruskan, ia memilih untuk membuka keran ekspor tersebut.

"Kita cek sampai ke Vietnamnya. 80% benih lobster yang ada di Vietnam itu dari Indonesia. Dan mereka setiap hari ekspor 70 ton lobster ke seluruh dunia. Ini mau dibagaimanakan? Ini akan terus berjalan, dan Vietnam tak akan diam. Dia akan terus berusaha dan saya nggak mau menghabiskan energi untuk mengawal penyelundupan, sementara kita ada cara lain," papar dia.

Untuk isu lingkungan, Edhy menegaskan bahwa pihaknya akan tetap menjaga kelestarian laut.

"Makanya ada politik jalan tengah yang harus kita tempuh. Nggak bisa semuanya ngotot atas dasar lingkungan. Mengenai lingkungan Anda harus yakin bahwa saya memimpin KKP tidak untuk merusak lingkungan. Saya akan terdepan untuk membela lingkungan," ucapnya.



Edhy juga menegaskan bahwa wacana ini bukan merupakan 'titipan' pengusaha.

"Kita tidak boleh mendikotomi negara ini. Semua pengusaha juga merupakan bagian dari ekonomi negeri ini. Saya nggak ada masalah, kalau banyak pengusaha terlibat ya nggak masalah, ekonomi kita jalan. BUMN juga bisa. Daerah yang punya, silakan saja. Jangan ragu, seolah-olah saya di drill oleh pengusaha, tidak. Saya punya cara berpikir sendiri," pungkas dia.

Sebelumnya, Faisal mengatakan bahwa dibukanya ekspor benih lobster dapat merusak lingkungan.

"Lobster ini kan di alam. Nanti kalau jadi diekspor rusak tuh lingkungan, telur-telur lobster itu rusak lah itu," kata Faisal di Kementerian Keuangan, Selasa (10/12/2019).

"Belum dua bulan kabinet ada justru (larangan) ekspor benih lobster dicabut. Udah gila ini," sambungnya.

Faisal menceritakan bahwa untung dari ekspor benih lobster memang besar. Sehingga ia menyatakan ada mafia dibalik kebijakan ini.

"Untungnya (ekspor benih lobster) besar sekali, lebih besar dari bisnis kapal ilegal. Kapal ilegal mau ditenggelamin juga ruginya sedikit. Tapi kalau lobster itu besar. Tentu aja ada mafianya itu," sebutnya.


Simak Video "Video: Polisi Buru Pemilik Koper Berisi 11 Ribu Benih Lobster di Batam"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads