Mimpi Luhut: Defisit Transaksi Berjalan Jadi Single Digit

Mimpi Luhut: Defisit Transaksi Berjalan Jadi Single Digit

Trio Hamdani - detikFinance
Jumat, 13 Des 2019 10:40 WIB
Foto: Menko Maritim Luhut Binsar Pandjaitan bertemu Menteri Perdagangan AS Wilbur Ross (Anisa Indraini/detikFinance)
Jakarta - Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan meyakini defisit transaksi berjalan (current account deficit/CAD) bisa ditekan menjadi single digit dalam beberapa tahun ke depan. Pasalnya banyak perubahan yang dilakukan Indonesia.

Luhut menyebut bukan tidak mungkin bila CAD bisa ditekan menjadi US$ 2-3 miliar. Sedangkan berdasarkan data Bank Indonesia (BI), CAD pada 2018 adalah US$ 31,1 miliar. Sementara secara kuartal di 2018, CAD kuartal I US$ 5,7 miliar, kuartal II US$ 8,4 miliar, kuartal III adalah US$ 8 miliar, dan kuartal IV US$ 9,1

"Jadi ini profil ekonomi kita akan membuat CAD kita kira-kira mungkin single digit atau mungkin dekat-dekat di US$ 2-3 miliar," kata Luhut dalam acara memperingati Hari Wawasan Nusantara Indonesia di Perpustakaan Nasional, Jakarta Pusat, Jumat (13/12/2019).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Penurunan CAD juga bakal ditopang oleh penggunaan bahan bakar B30 yang akan mengarah ke B100. Itu akan mengurangi ketergantungan impor bahan bakar.

Selain itu Luhut menyebut bahwa Indonesia akan menjadi produsen stainless steel terbesar kedua di dunia pada 2021. Itu akan ikut berkontribusi terhadap penurunan CAD.

"Kita menjadi produser stainless steel nomor 2 terbesar di dunia nanti 2021. Tahun lalu ekspor kita stainless steel itu US$ 5,85 miliar. Dan itu betul-betul membantu CAD kita. Kemudian tahun ini akan US$ 9 miliar, dan tahun depan akan US$ 13,8 miliar karena sudah masuk karbon steel," jelasnya.



Indonesia juga mulai konsentrasi pada ekspor produk dengan nilai tambah tinggi. Selama ini Indonesia masih ekspor barang mentah (raw material) yang tak memberikan nilai tambah.

"Arah kebijakan pemerintah 2020-2024, saya mau masuk ke item pertama yaitu kita bagaimana sekarang hilirisasi sedang kita jalankan dan akan terus kita jalankan. Kita selalu ekspor raw material," ujarnya

"Sekarang kita sudah masuk ke lithium battery karena itu value added-nya tinggi," tambahnya.


(toy/zlf)

Hide Ads