Sri Mulyani hingga Erick Thohir Jadi Pengurus Ikatan Ahli Ekonomi Islam

Sri Mulyani hingga Erick Thohir Jadi Pengurus Ikatan Ahli Ekonomi Islam

Vadhia Lidyana - detikFinance
Jumat, 13 Des 2019 12:48 WIB
Foto: Vadhia Lidyana/detikcom
Jakarta - Hari ini Dewan Pengurus Pusat (DPP) Ikatan Ahli Ekonomi Islam (IAEI) dilantik. Adapun pengurusnya di antaranya Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati yang menjabat sebagai Ketua IAEI, dan juga Menteri BUMN Erick Thohir sebagai Wakil Ketua Umum Pengembangan Ekonomi Digital dan Keuangan Sosial Islam.

Selain itu, Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmadjo juga menjabat sebagai Wakil Ketua Umum Pengelolaan Keuangan Islam.

Secara keseluruhan, terdapat 359 pengurus yang dilantik, terdiri dari 59 Anggota Dewan Penasehat, 62 Anggota Dewan Pertimbangan, 232 Anggota Badan Pengurus Harian, dan 6 Koordinator Wilayah. Menurut Sri Mulyani, jumlah pengurus tersebut dikerahkan untuk menerapkan secara menyeluruh praktik ekonomi islam yang baik di Indonesia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini memang kepengurusan yang sangat gemuk sekali, karena kami ingin se-inklusif mungkin. Kepedulian terhadap ekonomi islam Indonesia harus ditularkan pada seluruh stakeholder (pemangku kepentingan)," katanya dalam acara pelantikan di Kantor Pusat Ditjen Pajak, Jakarta, Jumat (13/12/2019).


Kemudian, ia memaparkan bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat ini memiliki 5 fokus dalam perekonomian Indonesia yang perlu diselesaikan. Di antaranya meningkatkan kualitas sumber daya manusia, pembangunan infrastruktur, regulasi yang simpel, birokrasi yang efisien dan melayani, serta transformasi ekonomi. Sri Mulyani memaparkan, IAEI juga harus terlibat dalam memuluskan fokus Jokowi itu.

"Kelimanya itu harus jadi bagian dari isu seluruh pengurus IAEI dalam memikirkan program kerja 4 tahun ke depan," ujar Sri Mulyani.

Secara khusus, Sri Mulyani meminta agar program ekonomi dan keuangan syariah yang disesuaikan dengan tujuan pemerintah juga dilaksanakan oleh seluruh masyarakat Indonesia.

"Diharapkan untuk bisa terus bersinergi dan berkolaborasi dengan seluruh stakeholder, karena urusan ekonomi dan ekonomi Islam itu urusan kita semua. Tentu saya juga berharap networking secara global dapat terus diperkuat," pungkas mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia tersebut.




(fdl/fdl)

Hide Ads