Jakarta - Menteri BUMN Erick Thohir tengah melakukan bersih-bersih di lingkungan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Saat ini yang tengah dia benahi adalah struktur anak hingga cucu dan cicit usaha BUMN yang dianggap terlalu banyak dan berantakan.
Erick akhirnya memperketat perizinan pembentukan anak, cucu sampai cicit BUMN. Upaya itu dipertegas lewat penerbitan Keputusan Menteri (Permen) BUMN Nomor SK-315/MBU/12/2019.
Pasca-penerbitan kebijakan tersebut, maka pendirian anak perusahaan maupun perusahaan patungan di lingkungan BUMN bakal dihentikan sementara sampai Menteri BUMN melakukan pencabutan atas kebijakan tersebut. Aturan ini juga dapat berlaku pada perusahaan afiliasi yang terkonsolidasi ke BUMN termasuk cucu perusahaan dan turunannya. Sebagai contoh anak usaha yang dimiliki BUMN seperti Pertamina, PLN dan Garuda Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berapa jumlah anak usaha Pertamina, PLN dan Garuda Indonesia? Klik halaman berikutnya
Anak Usaha Pertamina
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir heran akan jumlah anak usaha yang dimiliki PT Pertamina (Persero). Pertamina sendiri punya 142 anak perusahaan.
"Yang kemarin Pertamina juga kita rapatkan ternyata di Pertamina ada 142 perusahaan," ungkap Erick di kantor pusat Ditjen Pajak, Jakarta, Jumat (13/12/2019).
Erick sendiri tak tahu bidang apa saja yang dikerjakan oleh ratusan anak usaha Pertamina itu. Erick mengatakan, dirinya sudah meminta Komisaris Utama (Komut) Pertamina Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok, dan juga direksi Pertamina untuk memeriksa ratusan anak usaha itu.
Erick memberi batas waktu terhadap Ahok dan direksi Pertamina untuk menyampaikan daftar lengkap mengenai 142 perusahaan tersebut pada bulan Januari 2020.
"Ini saya minta juga untuk Komut dan Direksi, di rapat bulan Januari saya minta mapping 142 perusahaan ini usahanya apa? Terus bagaimana kesehatan perusahaannya?" imbuh dia.
Selanjutnya berapa anak usaha PLN? Klik halaman berikutnya
Anak Usaha PLN
Plt Direktur Utama PT PLN (Persero) Sripeni Inten Cahyani mengungkapkan saat ini perusahaan yang dipimpinnya memiliki 50 anak usaha termasuk cucu dan cicit.
Hal itu diungkapkannya usai mengikuti rapat terbatas (ratas) mengenai persiapan perayaan natal dan tahun baru di komplek Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Jumat (13/12/2019).
"Total PLN ya, anak hanya 11, kemudian cucu dan cicit totalnya ada 50, 50 itu sudah anak, cucu dan cicit," kata Sripeni.
Menurut Sripeni, 50 anak, cucu, dan cicit perusahaan PLN ini dibentuk sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan sejalan dengan bisnis inti dari induk usaha.
"Kebanyakan dari anak perusahaan adalah kepanjangan proses bisnis. Nggak ada yang menyimpang misal PLN punya hotel, nggak ada. PLN punya rumah sakit, nggak. Jadi PLN semua ini adalah kepanjangan dari proses bisnis PLN," jelas dia.
Meski demikian, Sripeni mengaku tengah mengevaluasi seluruh anak, cucu, dan cicit PLN sesuai dengan arahan Menteri BUMN Erick Thohir. Dia bilang hasil evaluasi akan disampaikan pada Februari 2020.
"Kan ditarget Pak Menteri untuk bikin bisnis plan secara keseluruhan itu di bulan Februari. Harus sudah selesai Februari," kata dia.
Meski demikian, Sripeni mengaku siap merampingkan jumlah anak usaha, cucu, dan cicit PLN.
"Siap, kita mendukung kok karena bagus untuk menyehatkan. Kita menyadari, PLN membentuk anak perannya harus bisa mensupport, apakah dia bisa menurunkan cost secara keseluruhan jadi diletakkan di anak, Kemudian mendukung efisiensi itu juga diletakkan di anak. Secara keseluruhan harus bisa membuat PLN menjadi lebih baik dan bagaimana menurunkan cost production dan menyelesaikan rasio elektrifikasi," sambungnya.
Berapa jumlah anak usaha Garuda? Klik halaman selanjutnya
Anak Usaha Garuda
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk akan mendukung sepenuhnya keputusan Menteri BUMN Erick Thohir terkait penataan anak hingga cucu usaha. Erick sebelumnya menetapkan Keputusan Menteri BUMN Nomor SK-315/MBU/12/2019 tentang Penataan Anak Perusahaan atau Perusahaan Patungan di Lingkungan Badan Usaha Milik Negara yang ditetapkan tanggal 12 Desember 2019.
Garuda Indonesia tercatat memiliki 26 anak dan cucu perusahaan yang bergerak di berbagai sektor.
"Saat ini PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk memiliki 7 anak perusahaan dan 19 cucu perusahaan dengan berbagai bidang usaha seperti low cost carrier (LCC), ground handling, inflight catering, maintenance facility, jasa teknologi informasi, jasa reservasi, perhotelan, transportasi darat, e-commerce & marketplace, jasa ekspedisi kargo, serta tour & travel," kata Plt Direktur Utama Garuda Indonesia Fuad Rizal dalam keterangannya, Jumat (13/12/2019).
Fuad menyampaikan bahwa perseroan bersama dewan komisaris akan melakukan review serta evaluasi secara menyeluruh terhadap keberadaan anak dan cucu perusahaan tersebut dan akan lebih memfokuskan bisnis anak usaha yang menunjang bisnis utama yaitu penerbangan.
Lebih jauh Fuad menyampaikan komitmen bahwa saat ini pihaknya telah menghentikan pengembangan dan meninjau ulang pendirian anak dan cucu perusahaan yang baru, yang tidak sesuai dengan core bisnis penerbangan.