Menanggapi hal tersebut, Menteri Perdagangan Agus Suparmanto berjanji bahwa pihaknya akan berupaya dalam meningkatkan ekspor. Upayanya yakni merevisi beberapa regulasi yang menghambat ekspor Indonesia.
"Strategi perdagangan kita tingkatkan ekspor, terus kemudian kebijakan-kebijakan yang sifatnya tidak menunjang akan kita revisi tetap," kata Agus usai menghadiri Dialog RCEP di Hotel Mandarin Oriental, Jakarta, Senin (16/12/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kebijakan juga nanti ada beberapa hal yang kita evaluasi untuk direvisi. Kemudian impor-impor yang sekiranya menghambat untuk ekspor kita akan revisi juga atau mengeluarkan kebijakan baru dalam hal ini memudahkan untuk ekspor," terang Agus.
Selain itu, Agus juga menyebutkan perjanjian dagang Indonesia dengan 15 negara Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) yang terdiri dari 10 negara ASEAN, dan 6 negara Asia Pasifik sebagai solusi. Menurutnya, jika RCEP sudah mulai diimplementasi maka ekspor Indonesia akan melonjak.
"RCEP ini akan kita tingkatkan, perjanjian perdagangan luar negeri, dengan selesainya tahun depan insyaallah akses pasar,kita akan masuk ke negara-negara lain sehingga tujuan perjanjian ini kan untuk meningkatkan akses pasar," imbuh dia.
Kemudian, Agus juga menuturkan bahwa pihaknya akan menggalakkan ekspor melalui e-commerce dan mengendalikan impor melalui transaksi online tersebut.
"Sekarang ini e-commerce kebanyakan impor. Sekarang banyak peluang baru bagi e-commerce, pasar produk Indonesia sebenarnya besar di luar, hanya kurang informasi dan sekarang sudah mulai. Dan saya akan galakkan soal e-commerce ini karena demand di luar juga terhadap produk Indonesia ini cukup besar," tutup Agus.
(fdl/fdl)