Selain soal larangan ekspor benih lobster mau dicabut, berita terpopuler lainnya tentang Bos PT Garuda Tauberes Indonesia, cucu usaha PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, buka-bukaan seputar bisnis perusahaan hingga jumlah karyawan.
Penasaran pengin tahu informasi selengkapnya? Baca 5 berita detikFinance terpopuler berikut ini:
Edhy Prabowo Ogah Mundur dari Ekspor Benih Lobster
Foto: Anisa Indraini detikcom
|
Hal itu disampaikan Edhy dalam sebuah forum bersama para nelayan kecil ikan tuna. Awalnya dia bicara akan merevisi 29 aturan KKP yang menimbulkan polemik. Salah satu aturannya adalah mengenai ekspor benih lobster.
"Jadi banyak yang kami sedang matangkan, ada 29 aturan yg jadi polemik selama ini mau kami revisi. Termasuk lobster," ucap Edhy, dalam sebuah diskusi dengan nelayan ikan tuna di Gedung Mina Bahari IV, Jakarta Pusat, Rabu (18/12/2019).
Kemudian dia mengatakan banyak yang yang menertawakan kebijakannya ini, meski begitu dengan tegas dia mengatakan tidak akan mundur. Kebijakan ini menurutnya menyangkut hidup nelayan dan lingkungan.
"Anda pasti tertawa melihat lobster, saya tidak akan pernah mundur! Karena ini menyangkut nelayan kita, lingkungan kita," ungkap Edhy.
Baca selengkapnya di sini: Soal Rencana Ekspor Benih Lobster, Edhy Prabowo: Saya Tidak Akan Mundur!
Buka-bukaan Bos Garuda Tauberes
Foto: Dok. Istimewa
|
Buntut dari penyelundupan itu, Direktur Utama Ari Askhara pun dicopot. Tak hanya Ari, beberapa direksi lain juga ikut dipecat.
Tak berhenti sampai skandal Harley, Garuda jadi sorotan karena cucu usahanya, PT Garuda Tauberes Indonesia. Nama cucu usaha ini disinggung oleh Menteri BUMN Erick Thohir karena tidak diketahui bidang bisnisnya.
Erick bahkan ngakak saat menyebut nama cucu usaha tersebut. Potongan video saat Erick tertawa keras menyebut Tauberes mudah ditemui di dunia maya.
Inisiator sekaligus Direktur Teknologi Garuda Tauberes Indonesia, Gisneo Pratala, pun buka suara mengenai tempatnya bekerja. Dalam wawancara khusus detikcom, Selasa (17/12/2019),
Baca selengkapnya di sini: Buka-bukaan Bos Garuda Tauberes, Cucu Usaha yang Bikin Erick Ngakak
Mafia Migas Kantongi Rp 1 T, Jokowi Marah Besar
Foto: Jokowi (Andhika Prasetia/detikcom)
|
Bahkan, Jokowi menyebut sudah mengetahui siapa dalang yang ada di belakang kegiatan impor 800 ribu barel per hari.
Dia menyebut ada pihak yang ingin menikmati untung besar. Hal ini pula yang membuat Indonesia kesulitan membangun kilang.
"Saya cari, sudah ketemu siapa yang senang impor sudah mengerti saya. Saya ingatkan bolak balik kamu hati-hati, saya ikuti kamu, jangan halangi orang ingin membikin batu bara jadi gas. Gara gara kamu senang impor gas. Kalau ini bisa dibikin sudah nggak ada impor gas lagi. Saya kerja apa Pak? Ya terserah kamu. Kamu sudah lama menikmati ini," tutur Jokowi dikutip dari CNBC Indonesia, Rabu (18/12/2019).
Baca selengkapnya di sini: Mafia Migas Kantongi Rp 1 Triliun, Pantas Jokowi Marah Besar
2 Tol Waskita Dibeli Investor Hong Kong
Foto: Dok. Waskita.co.id
|
"Baru saja kita menandatangani akta jual beli untuk divestasi 40% saham di ruas tol Solo-Ngawi, dan 40% saham ruas tol Ngawi-Kertosono-Kediri," ujar Direktur Utama PT Waskita Toll Road Herwidiakto ditemui di Gedung Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Jakarta, Rabu (18/12/2019).
Lebih lanjut, Herwidiakto menjelaskan, bahwa perjanjian jual beli yang diteken tersebut berlaku dalam bentuk konsesi semata. Artinya kedua ruas tol tidak dilepas sepenuhnya kepada investor asing.
"Bukan pemerintah menjual seluruh sahamnya ke asing, ini cuma perjanjian dalam bentuk konsesi yang pada akhirnya kedua tol itu akan kembali menjadi milik negara," sambungnya.
Baca selengkapnya di sini: Sah! 2 Tol Waskita Resmi Dibeli Investor Hong Kong
Tak Ada Mobil Pelat RI di Perbatasan RI-Malaysia
Foto: Ardan Adhi Candra
|
Uniknya, semua mobil di kecamatan ujung utara Kalimantan ini berpelat nomor Malaysia. Mobil ini dibeli langsung dari Malaysia dengan menumpang nama kerabat yang tinggal di negeri Jiran.
"Mobil beli di Malaysia 60.000 ringgit. Surat pakai orang di sana," kata Markus Titusn warga Krayan di Long Midang, Nunukan, Selasa (17/12/2019). Long Midang adalah desa yang langsung berbatasan dengan Malaysia.
Membeli mobil dari Malaysia menjadi satu-satunya jalan bagi warga perbatasan untuk memiliki kendaraan selain motor yang bisa didatangkan dari Tarakan atau Malinau menggunakan pesawat. Memiliki mobil menjadi kebutuhan penting warga Krayan untuk mendukung aktivitas sehari-harinya karena tidak ada transportasi umum di sini.
Baca selengkapnya di sini: Miris, Tak Ada Mobil Pelat RI di Perbatasan Kalimantan
Halaman 2 dari 6