Jadi Komut Pertamina, Ahok Ditantang Tagih Utang Pemerintah

Jadi Komut Pertamina, Ahok Ditantang Tagih Utang Pemerintah

Vadhia Lidyana - detikFinance
Kamis, 19 Des 2019 16:37 WIB
Foto: Fuad Hasim/Tim Infografis
Jakarta - Mantan Sekretaris Kementerian BUMN Said Didu menantang Komisaris Utama (Komut) PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok untuk menagih utang pemerintah kepada Pertamina. Dia meminta Ahok untuk menagihkan kepada Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.

"Kalau saya ditanya apa kerjaan Ahok? Datanglah ke Menkeu, mintalah pemerintah bayar utang Rp 70 triliun itu," tutur Said dalam diskusi publik 'Pertamina Sumber Kekacauan?' di restoran Pulau Dua, Jakarta, Kamis (19/12/2019).


Said sendiri menaksir secara keseluruhan utang pemerintah kepada Pertamina bisa mencapai Rp 70 triliun hingga akhir tahun 2019. Adapun data utang pemerintah dalam laporan keuangan Pertamina tahun 2018 sebesar Rp 41,6 triliun hanyalah rekayasa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Rp 41 triliun itu adalah utang akal-akalan yang membuat Pertamina seakan-akan untung. Itu utang akal-akalan. Baru kali itu ada namanya di laporan keuangan ada piutang kompensasi," imbuh Said.

Selain itu, Said juga menantang Ahok untuk mendatangi Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan juga DPR agar menyetop penugasan yang dinilainya hanya merugikan Pertamina. Tak hanya itu, Ahok juga ditantang mendatangi Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi yang dinilai Said mengintervensi proyek kilang Pertamina.

"Yang merugikan Pertamina itu misalnya PSO (Public Service Obligation). Datang juga ke Pak Luhut, tolong jangan ada lagi yang mengintervensi kilang Pertamina," imbuh dia.


Terakhir, Said menantang Ahok untuk meminta Menteri ESDM Arifin Tasrif berhenti mengharuskan Pertamina ikut lelang blok migas.

"Pertamina jangan lagi dikasih lelang blok migas sehingga harus beli mahal. Contoh dulu Blok Mahakam dikasih gratis. Sekarang ini bayar semua kan," tutup Said.


(das/das)

Hide Ads