4 Stasiun LRT Jakarta Masih Sepi Penumpang, Kok Bisa?

4 Stasiun LRT Jakarta Masih Sepi Penumpang, Kok Bisa?

Soraya Novika - detikFinance
Jumat, 20 Des 2019 13:28 WIB
LRT Jakarta Foto: Agung Pambudhy
Jakarta - Genap beroperasi secara komersil selama lebih kurang 20 hari, beberapa stasiun moda transportasi Lintas Rel Terpadu (LRT) Jakarta masih tercatat sepi penumpang.

Dari total 6 stasiun yang ada, 4 di antaranya masih sepi penumpang atau distribusi jumlah pelanggannya tak sampai 10% dari total sebaran penumpang di seluruh stasiun yang sebanyak 74.187 hingga 17 Desember 2019 kemarin.

Keempat stasiun itu adalah stasiun LRT Equestrian yang jumlah penumpangnya baru mencapai 4,5%, stasiun LRT Pulomas baru menyerap 6,5% penumpang, stasiun LRT Pengangsaan Dua 7,5% penumpang, dan stasiun LRT Boulevard Selatan 8,1% penumpang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Menurut Kepala Divisi Sekretaris Perusahaan PT LRT Jakarta Arnold Kindangen, faktor dominan yang menyebabkan keempat stasiun itu masih sepi penumpang karena demografi atau jumlah penduduk di sekitar stasiun yang terbilang rendah sebab jauh dari area perumahan warga.

"Untuk keempat stasiun yang sepi itu, karena memang area tersebut jauh daripada perumahan pastinya," ujar Arnold ditemui di Aston Hotels International, Sentul, Bogor, Jawa Barat, Jumat (20/12/2019).

Selain itu, tingginya jumlah pengendara roda dua dianggap turut membawa dampak.

"Karena di daerah tersebut kebanyakan kan pertokoan dan ruko-ruko yang kebanyakan kan pekerjanya adalah pengendara motor, mungkin itu berpengaruh ya," katanya.

Panjang infrastruktur LRT Jakarta yang membentang dari Kelapa Gading di Jakarta Utara ke Velodrome Rawamangun di Jakarta Timur yang terbilang 'tanggung' pun dianggap berpengaruh signifikan.

"Kalau kita lihat jarak kita itu masih tanggung ya 5,8 kilometer (km), kita sedikit banyak terpengaruh juga dengan adanya ojol (ojek online), jadi setelah dikenakan tarif, banyak masyarakat jadi lebih memilih menggunakan ojol, karena jarak itu tadi juga," tuturnya.


Untuk itu, demi meningkatkan jumlah penumpang di keempat stasiun tersebut, sosialisi di sekitar area stasiun pun kian ditingkatkan.

"Kita akan membuat aktifitas-aktifitas yang menjadi kebutuhan daripada pelanggan kita, seperti berkolaborasi dengan pemerintah setempat baik dati Wali Kota Jakarta Utara maupun Wali Kota Jakarta Timur serta dengan pihak swasta untuk meningkatkan minat bertransportasi publik," imbuhnya.

Untuk diketahui, LRT Jakarta Kelapa Gading-Velodrome resmi beroperasi komersil sejak 1 Desember 2019 lalu dengan tarif Rp5.000 flat di seluruh stasiun.

LRT Jakarta fase I ini terdiri dari enam stasiun yang terdiri dari Stasiun Velodrome, Boulevard Utara, Boulevard Selatan, Stasiun Pulomas, Stasiun Equestrian, dan Stasiun Pegangsaan Dua.


(dna/dna)

Hide Ads