.webp)
Namun, hal itu tidak membuat pemilik dari UMKM Kerajinan Kayu Kalkote Permai, Martha Ohee (50) asal Sentani Papua. UMKM miliknya terus berusaha untuk melestarikan budaya nenek moyangnya yaitu seni ukir di atas kayu.
"Saya hanya perempuan satu-satunya dari Sentani yang masih menggeluti kegiatan ini, karena saya ingin budaya ini tidak hilang dan generasi selanjutnya dapat terus mengetahui kesenian ini," ujar Martha saat ditemui di acara UMKM Export BRILIANPREUNER 2019 di JCC Senayan, Jakarta, Jumat (20/12/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
 Foto: dok BRI |
Kerajinan yang ia hasilkan tidak hanya seni ukir saja, banyak kerajinan unik dari UMKM miliknya contoh saja tas yang dihasilkan dari Kayu Pohon Khombouw.
"Kita juga memproduksi tas, dompet, topi, noken (sejenis ras yang terbuat dari kayu yonggoli) dan masih banyak yang lainnya," tuturnya.
UMKM ini juga sudah memproduksi barangnya sampai ke seluruh papua dan juga seluruh Indonesia dengan omzet yang cukup besar.
"Kita sudah memproduksi sampai seluruh Indonesia, untuk ekspor sendiri banyak yang berminat dengan barang kami dan biasanya itu lewat pameran dan eksibisi. Untuk omzet sendiri kami bisa mendapatkan Rp 7 juta perbulannya," kata Martha.
Martha sendiri berharap lewat acara yang digaungkan oleh Bank BRI ini UMKMnya dapat berkembang dan juga dikenal oleh pasar internasional.
"Ini harus bisa dikembangkan karena ini budaya, budaya dari nenek moyang kita. Jadi saya berharap nantinya akan ada pemberdayaan dan juga pelatihan untuk UMKM di Sentani," pungkasnya.
(ega/ega)
