President Director PT Angkasa Pura II (Persero) Muhammad Awaluddin mengatakan pembangunan East Connection Taxiway (ECT) dan Runway 3 merupakan bagian dari pengembangan hard infrastructure di sisi udara Bandara Soekarno-Hatta.
"Tuntasnya pembangunan serta terbitnya izin operasi untuk ECT dan Runway 3 dengan dimensi 3.000 x 60 m membuat daya saing Bandara Soekarno-Hatta meningkat tidak hanya di dalam negeri tapi juga di tingkat regional. Soekarno-Hatta memiliki ruang untuk memperluas konektivitas udara, baik itu rute domestik mau pun internasional," katanya dalam keterangan tertulis, Jumat (20/12/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Berkat sinergi dan koordinasi yang sangat erat dengan regulator dan para pemangku kepentingan, kami bersyukur ECT dan Runway 3 sudah bisa dioperasikan saat peak season libur akhir tahun ini sehingga meskipun frekuensi penerbangan bertambah namun traffic tetap lancar," ujarnya.
Jumlah penumpang pesawat pada periode angkutan Natal dan Tahun Baru dari 19 Desember 2019 hingga 6 Januari 2020 di Soekarno-Hatta diperkirakan mencapai 3,48 juta penumpang atau naik 2% dibandingkan dengan periode tahun lalu. Sedangkan untuk pergerakan pesawat udara di Soekarno-Hatta, AirNav Indonesia memprediksi akan tumbuh 2,3%.
Sementara, Direktur Utama AirNav Indonesia, Novie Riyanto, menyatakan pihaknya telah siap mengoperasikan runway ketiga dan East Connection Taxiway.
"Pagi tadi kami sudah mengoperasikan runway ketiga secara penuh dan ECT juga sudah digunakan sejak beberapa waktu yang lalu. Pengoperasian ini akan mengurangi terjadinya antrian pesawat yang ada," terang Novie.
(zlf/zlf)