di Majalengka, Jawa Barat telah diresmikan lebih dari satu tahun lamanya. Bandara ini diresmikan Presiden Joko Widodo (
) pada 24 Mei 2018.
Hanya saja, hingga saat ini bandara masih sepi dari penumpang. Padahal, Bandara Kertajati dibangun dengan kapasitas yang besar. Bahkan, harapannya bandara bisa menampung hingga 11 juta penumpang.
Tapi isu sepinya Bandara Kertajati hingga kini masih saja jadi bahasan publik. Berbagai cara dan upaya pun dilakukan untuk meramaikan bandara kebanggaan warga Jawa Barat.
Sekalipun sudah ada perpindahan layanan penerbangan dari Bandara Husein Sastranegara ke Bandara Kertajati, itu tak banyak membantu.
Bandara Kertajati kini masih sepi penumpang lantaran lokasinya yang belum didukung oleh konektivitas infrastruktur yang baik. Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) nantinya akan memberikan akses lebih mudah bagi masyarakat khususnya Bandung menuju Kertajati.
Direktur Utama PT Angkasa Pura II (Persero) Muhammad Awaluddin tidak menyangkal jika bandara itu memang masih sepi. Namun, dia optimistis jika Bandara itu bisa seperti Bandara Soekarno-Hatta pada 20 tahun mendatang.
"Kalau sekarang memang masih sepi tapi lihat saja 20 tahun ke depan (Bandara Kertajati) bakal jadi seperti Bandara Soekarno-Hatta," katanya di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Minggu (22/12/2019).
Awal mengaku kesal dengan pihak yang menganggap sepele untuk perkembangan bandara itu. Awal bercerita, ada pihak yang meminta untuk bandara tersebut ditutup.
"Ada yang bilang Bandara Kertajati tutup saja balik ke Bandung lagi. Kesal saya jujur saja," sebutnya.
Seperti diketahui, PT Angkasa Pura II (Persero) dapat izin pemerintah untuk memegang saham 25% di Bandara Kertajati. Keputusan ini ditetapkan dalam rapat bersama Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman hari Kamis, (16/5/2019).
Direktur Angkutan dan Multimoda Ditjen Perhubungan Darat Kemenhub Ahmad Yani menjelaskan saat ini belum banyak trayek bus rute Bandara Kertajati. Hingga kini menurutnya hanya ada Damri dan Blue Bird saja yang membuka trayek.
"Memang belum ada yang lain masuk Kertajati, nggak ada yang lain. Yang ada Blue Bird memang kita tugasin dan dia juga masih operasi," ucap Yani kepada detikcom, Senin (4/11/2019).
Menurut Yani karena penerbangan di BIJB masih sedikit, arus penumpangnya pun kecil. Hal ini membuat skala bisnis bagi pengusaha bus belum memungkinkan untuk masuk ke Kertajati.
"Yang lain belum masuk, memang karena skala bisnisnya belum cukup untuk mereka. Penerbangan masih sepi. Bukan mereka mau lari memang mereka aja belum masuk," ujar Yani.
"Kalau yang lain mau masuk, silakan mereka kan yang bisa lihat peluangnya," lanjutnya.
Pemerintah memutuskan akan menggunakan Bandara Kertajati di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, untuk keberangkatan jemaah haji asal Jawa Barat (Jabar) pada musim haji 1441H/2020.
Keputusan ini disampaikan Menteri Agama (Menag) Fachrul Razi usai mengadakan pertemuan dengan Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi di Kantor Kementerian Agama, Jakarta, Jumat (6/12) siang.
"Kami sepakat bahwa tahun ini kami harus langsung memberangkatkan jemaah dari Bandara Kertajati. Hambatan-hambatan pasti ada lah, tapi nanti akan kita pecahkan bersama," kata Fachrul dikutip dari Setkab, Sabtu (7/12/2019).
Pertemuan yang berlangsung selama 45 menit ini dihadiri jajaran Kementerian Perhubungan, Pemerintah Daerah Jawa Barat, perwakilan Garuda Indonesia, dan pihak terkait lainnya.
Untuk mempercepat proses penyiapan Bandara Kertajati, Fachrul mengaku telah memerintahkan jajarannya untuk segera membentuk tim kecil.
"Kita akan memecahkan hambatan-hambatan yang masih ada secepatnya," katanya.
Senada dengan Fachrul, Budi Karya juga sepakat untuk mempercepat proses persiapan penggunaan Bandara Kertajati.
"Berkaitan dengan hambatan, akan kita selesaikan. Dan yang hebat Pak Menteri Agama sudah menugaskan kepada kita semuanya, minggu depan sudah mulai kerja untuk menyelesaikan masalah Kertajati ini," ungkap Budi Karya.
Menurut Budi Karya, pemerintah menargetkan dari 97 kelompok terbang (kloter) yang ada di embarkasi Jawa Barat, 20 di antaranya akan diberangkatkan dari Bandara Kertajati.
"Kalau yang di Kertajati nanti akan kita lihat. Kita mengharapkan ada paling tidak sekitar 20 flight minimal. Karena itu tiga kabupaten yang terdekat. Tapi kalau lebih banyak lebih bagus. Tapi minimal 20 flight," tutur Budi Karya.
Pemerintah masih mengawal pembangunan tol Cisumdawu. Tol yang membentang 60,47 kilometer (km) ini diperkirakan bisa memberi dampak signifikan terhadap operasional Bandara Kertajati.
Jika tol Cisumdawu sudah beroperasi, maka masyarakat Bandung bisa menempuh selama 45 menit ke Kertajati. Sedangkan saat ini bisa mencapai tiga jam. Pemerintah sendiri menargetkan pengoperasian tol Cisumdawu pada akhir 2020.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menjamin proyek pembangunan Tol Cisumdawu bakal rampung dalam satu tahun ke depan.
"Pak presiden itu concern sekali soal Kertajati. Kemarin kami di Manado ada rapat kecil bersama Menteri PUPR berkaitan dengan aksesibilitas. Menurut Pak Menteri PUPR, Cisumdawu akan rampung dalam waktu satu tahun," kata Budi Karya usai meninjau BIJB, Sabtu (6/7/2019).
Budi Karya meminta semua pihak untuk bersabar dengan pembangunan Tol Cisumdawu. Sekadar diketahui, proyek Tol Cisumdawu sepanjang 60,47 kilometer (km) sebelumnya ditargetkan rampung pada 2014. Namun hingga saat ini Tok Cisumdawu masih dalam proses pengerjaan.
"Kita concern Cisumdawu harus selesai. Kalau dihitung sekarang, berati pertengahan tahun depan (rampung)," ucapnya.
Lebih lanjut, Budi Karya mengatakan Tol Cisumdawu salah satu akses penting untuk meningkatkan jumlah penumpang di BIJB. Menurutnya, Tol Cisumdawu bisa memangkas waktu perjalanan dari Bandung menuju BIJB.
"Kalau Cisumdawu selesai, jaraknya kira-kira satu jam. Artinya jaraknya sama dengan bandara-bandara lainnya," katanya.