Manajer Unit Pelaksana Pembangkitan Flores Lambok Siregar menyampaikan PLTMG Maumere merupakan Pembangkit listrik dengan kapasitas 4 x 10 MW yang dapat menggunakan 2 sumber bahan bakar yaitu solar dan GAS.
Namun, dikarenakan storage LNG dan regasnya belum tersedia, maka sementara ini menggunakan sumber bahan bakar berupa solar. Sementara plan LNG akan mulai dibangun pada awal tahun 2020, perlu diketahui BPP dari solar sebesar Rp 2.800 per kWH dan ketika menggunakan LNG sebesar Rp 1.300 per kWH.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saat ini pembangkit tersebut hanya beroperasi sebesar 15 MW pada beban puncaknya dengan konsumsi BBM sebesar 54 ton per hari," imbuhnya.
Menanggapi hal tersebut, kepala BPH migas M. Fanshurullah Asa yang juga Ketua Posko Nasional Sektor ESDM menyampaikan agar PT Pertamina (Persero) dalam hal ini TBBM Maumere untuk menjaga ketersediaan pasokan BBM untuk PLTMG Maumere.
"Apabila terjadi keterlambatan atau kendala dalam penyaluran BBM diantisipasi dengan RAE agar tidak ada kondisi stok kritis sehingga pelayanan ke masyarakat tidak terganggu, terutama pasokan untuk pembangkit PLN saat perayaan Natal dan Tahun Baru," ucap
Ifan, sapaan akrab Kepala BPH Migas melakukan sinergisitas monitoring PLTMG didampingi Region Manager Retail Sales V PT.Pertamina (Persero) dan Kepala TBBM Maumere Adi Rahman.
(ega/ega)