Smelter PT ATS di Sulteng Mampu Produksi Nikel 144 Ribu Ton/Tahun

Smelter PT ATS di Sulteng Mampu Produksi Nikel 144 Ribu Ton/Tahun

Content Promotion - detikFinance
Kamis, 26 Des 2019 14:42 WIB
Foto: PT ATS
Jakarta - PT Anugrah Tambang Sejahtera (PT ATS) telah melakukan peresmian smelter di Laroenai, Kecamatan Bungku Pesisir, Kabupaten Morowalli, Sulawesi Tengah yang dinamakan 'The Anugrah Smelter' pada Rabu (18/12/2019) lalu.

PT ATS adalah sebuah perusahaan yang sudah initial public offering (IPO) di Singapura. Karena diakuisisi oleh Silkroad Nickel Ltd. PT ATS melalui anak perusahaannya, PT Teknik Alum Service yang terletak di Sulawesi Tengah, Indonesia, diberikan izin operasi dan produksi pertambangan di area konsesi izin IUP seluas 1,301 hektare.

Sesuai dengan upaya pemerintah untuk perusahaan pertambangan melakukan hilirisasi, PT ATS secara grup telah berinvestasi dalam pembangunan pabrik tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Smelter PT ATS di Sulteng Mampu Produksi Nikel 144 Ribu Ton/TahunFoto: PT ATS
Smelter PT ATS merupakan salah satu smelter di Indonesia yang pemiliknya mayoritas adalah warga negara Indonesia asli. Memiliki sebanyak 4 buah tungku yang nantinya akan ditambah menjadi total 12 buah tungku, smelter PT ATS menggunakan teknologi blast furnace atau tanur tiup atau tanur tegak, yaitu teknologi di mana nikel ore atau Nickel Pig Iron direduksi secara kimia dan dikonversi secara fisik menjadi nikel yang siap dipakai.

Smelter PT ATS di Sulteng Mampu Produksi Nikel 144 Ribu Ton/TahunFoto: PT ATS
Kapasitas input Ni ore dengan tingkat 1,65% adalah sebanyak total 1.440.000 ton per tahun untuk 12 tungku. Asumsi dasar output untuk tiap tungku adalah akan menghasilkan NPI sebanyak 8-10% yaitu 12.000 ton per tahun, yang artinya jika 12 tungku sudah beroperasi, maka nikel yang dihasilkan adalah 144.000 ton per tahun.

Memiliki area luas industri yang sudah dimiliki dan digunakan, ditambah dengan rencana pengembangan menjadi luas total 80 hektare, pembangkit listrik milik PT ATS sudah ada sebanyak 3 unit, sebesar masing-masing 7,5MW untuk membantu berlangsungnya proses blast furnace.


(ads/ads)

Hide Ads