Lantas apa yang menyebabkan batu bara kebanyakan diekspor?
Mantan Dirjen Minerba Kementerian ESDM Simon Sembiring menyatakan salah satu alasannya karena pasar ekspor memang banyak dan lebih mudah untuk menjual batu bara. Belum lagi selama ini batu bara disebut sebagai energi yang tidak ramah lingkungan sehingga banyak yang meninggalkannya di dalam negeri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Sombong! RI Kebanyakan Ekspor Batu Bara |
Negara maju pun menurut Simon masih banyak menggunakan batu bara. Di Amerika Serikat saja, 45% energi dibangkitkan dengan batu bara.
"Di Amerika saja itu sebetulnya 45% energi masih pakai batu bara. Banyak yang mau batu bara juga memang maka banyak ekspor," kata Simon.
Yang unik, isu lingkungan juga disebut sebagai alasan utama batu bara banyak diekspor. Hal itu disampaikan oleh Direktur Centre for Indonesian Resources Strategic Studies (Cirrus) Budi Santoso, selama ini menurutnya Indonesia terlalu diiming-iming permasalahan kerusakan lingkungan kalau menggunakan batu bara.
"Kita ini kebanyakan juga diiming-imingi masalah lingkungan, ini ada white paper Amerika bilang kalau batu bara aman. Teorinya semakin banyak manusia semakin banyak pohon dan makanan, semua butuh CO2," kata Budi.
Menurut Budi, Indonesia dicuci pikirannya dengan permasalahan lingkungan. Ujungnya semua batu bara bisa dijual ke luar negeri dan memenuhi banyak kebutuhan negara-negara lain.
"Batu bara di Amerika dihidupkan lagi, saham naik lagi. Kita ini di-brain wash aja biar semua (batu bara) dijual, dan mensubsidi negara maju. China ini aja 3,5 miliar ton bakar batu bara setahun, Amerika 1,5 miliar ton," ungkap Budi.
(dna/dna)